Oleh. Abu Abdillah
Resah adalah adalah sesuatu yang alamiah karena keterbatasan kita sebagai manusia. Hanya saja ketika resah ini sudah berlebihan. Ini sering menjadi penghambat bagi kita untuk berkreasi atau melakukan sesuatu yang memberikan manfaat baik untuk diri sendiri ataupun orang lain. Padahal kita diingatkan oleh kekasih kita, suri tauladan kita bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya buat makhluq Allah yg lain.
Terlebih lagi keresahan yang berlarut-larut itu juga memerlukan waktu, yang terkadang, kita membuang waktu percuma dengan keresahan yang berlebihan. Padahal bagi kita, waktu adalah bagaikan pedang, yang kalau tidak dipakai untuk memotong maka kita akan dipotong. Waktu sangat cepat berlalu, dan setiap waktu yang kita lalui akan dimintai pertanggung jawaban.
Bagaimana kiat mengatasi keresahan sehingga mebuat kita semakin dekat dengan Allah :
1. Menyederhanakan pikiran (hidup yang bersahaja).
Setiap yang berjiwa pasti akan menemui kematian dan apabila ajal itu datang, tidak akan bisa dimundurkan ataupun dimajukan walaupun sesaat.
Setiap manusia tidak mengetahui kapan, dimana dan sedang dalam situasi bagaimana ajalnya akan dijemput. Bisa 100 tahun lagi, 50 th, 1 th, bulan depan, esok hari atau bahkan beberapa saat lagi. Jadi setiap kejadian yang akan terjadi, yang menjadi sebab keresahan kita, belum tentu kita akan menemuinya lantaran belum pasti kita masih hidup ketika kejadian itu terjadi. Jadi buat apa kita resah berlebihan.
2. Segala Sesuatu di tangan Allah.
Tidak ada musibah yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah ...(QS. At Taghaabun 11) Walaupun seluruh jin dan manusia bersatu untuk mencelakakan seseorang .. tidak akan terjadi kecuali dengan izin Allah ..karenanya sebagai orang beriman tidaklah perlu kita resah ketika segalanya berada di dalam pengawasan Allah yang Maha Kasih dan Maha Adil ..
3. Allah mengetahui apa yg terbaik buat manusia.
Ya Robb .. karena keMaha Luas an ilmu Mu .. “boleh jadi apa yang menurut hambaMu ini baik tapi tidak baik menurutMu, dan apa yang menurut hambaMu ini tidak baik tapi ini baik menurutMu ..(QS. Al Baqarah 126) Ya Allah jadikanlah hati ini selalu yakin bahwa apa yang Engkau tetapkan adalah yang terbaik untuk kami dan jadikan hati kami selalu ridho dengan segala ketetapanMu .. Aamiin
Karena keterbatasan ilmu manusia, manusia tidak mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya. Walaupun saat ini kita melihat, bahwa akan terjadi sesuatu yang menurut akal manusia yang sangat terbatas kemampuannya ini, bahwa hal ini akan menyakitkan hati kita atau membawa dampak negatif kepada kita, keluarga kita, bangsa kita. Tetapi belum tentu menurut Allah 'Azza wa Jalla.
4. Allah menguji sesuai dengan kadar kemampuan sejatinya manusia.
Di ayat-ayat terakhir surat Al Baqarah .. Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus 'ahaa .. Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya .. Allah yang Maha Adil tidak mungkin menguji manusia tanpa memperhatikan kondisi manusia secara menyeluruh. Allah mengetahui kadar kekuatan fisik, rohani dan akal sekaligus mengetahui benar tingkat keimanan setiap manusia sehingga memberikan beban ujian ataupun musibah pasti akan disesuaikan dengan kondisi manusia tersebut.
Secara sederhananya, kita harus yakin bahwa kita bisa menyelesaikan setiap permasalahan yang dibebankan kepada kita.
Sehingga dalam hal ini Rosulullah SAW bersabda bahwa ujian paling berat adalah ujiannya para nabi dan rosul.
5. Setiap musibah atau ujian itu untuk meningkatkan kedudukan manusia di sisi Allah
Kita harus meyakini bahwa setiap musibah yang menimpa seorang manusia, tiada lain akan menghapuskan dosa atau mengangkat derajatnya di sisi Allah jika manusia tsb shabar dan ridho dengan ketetapanNya.
Dengan demikian, apa yang harus kita resahkan dengan musibah yang akan menimpa, ketika ternyata musibah tersebut dapat membuat kedudukan kita semakin dekat di sisi Allah SWT. Keresahan itu boleh dilakukan ketika kita tidak tahu bagaimana seharusnya bersikap ketika menghadapi musibah agar Allah tetap ridho kepada diri kita.
Semakin shabar maka akan semakin banyak pahala yang akan kita terima.
5. Setiap musibah ada akhirnya dan akan diringi dengan kemudahan.
Sepedih-pedihnya rasa sakit di dunia, paling hanya sebatas usia manusia ketika hidup di dunia ini saja. Kalau zaman sekarang, barangkali 100 tahun adalah sudah merupakan usia yang luar biasa.
Terlebih lagi, tidak selamanya musibah itu akan dialami oleh manusia. Karena Allah senantiasa mempergilirkan antara musibah dan kenikmatan itu. Bahkan kenikmatan itu senantiasa mengiringi di sepanjang musibah yang manusia alami sekiranya manusia itu memahaminya.
Allah berfirman "Maka sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan ... " (QS. Al Insyirah 5-6)
Seandainya kita bandingkan berapa lama di alam kubur, yang mana kita akan alami hingga kiamatnya seluruh alam semesta, apakah 100 th lagi, 1000 th atau bahkan sejuta th lagi. Tidak ada yang bisa memastikan hal itu. Tentunya kepedihan kita di alam kubur, sekiranya kita tidak menjadi orang yang shabar ketika hidup di dunia, tidak akan tertahankan dan merupakan kesengsaraan yg berkepanjangan.
6. Sebagai evaluasi diri tentang ketaatan kita kepada Allah, supaya kita shabar dan sholat.
Ternyata digilirkannya musibah kepada kita adalah agar kita manusia kembali kepada Allah. Allah berfirman " Raihlah pertolongan Allah dengan Shabar dan Sholat .. " (QS Al Baqarah 153)
Allah sangat sayang kepada seluruh makhluq ciptaanNya terlebih lagi manusia, Dia menginginkan agar semua manusia kembali padaNya. Dengan musibah yang dialami oleh manusia. Allah berkehendak agar kita kembali pada Nya.
Karena hanya Allah lah yg mempunyai kekuatan untuk menolong kita. Maka hendaklah kita raih pertolongan Allah dengan keshabaran dan meningkatkan kualitas sholat kita.
7. Perbanyak dzikir kepada Allah
Keshabaran dan sholat adalah tiada lain merupakan manifestasi dari dzikir manusia kepada Allah agar tercapainya kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
Allah berfirman "Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah (dzikir) Allah sebanyak banyaknya supaya kamu beruntung" (QS. Al Jumu'ah 10)
Agar kita dapat digolongkan kepada orang yang berdzikir kepadanya, paling tidak beberapa hal perlu kita usahakan semaksimal mungkin :
1. Berusahalah untuk selalu meningkatkan mutu sholat kita
2. Berusahalah untuk mulai melakukan dzikir yg sederhana dlm kehidupan kita, misalnya membaca basmalah sebelum memulai aktifitas yang positif dan mengakhirinya dengan hamdallah dan mengucapkan kalimat yang disunnahkan ketika berhubungan dengan suatu kejadian.
3. Bacalah Alquran secara rutin dan istiqomah. Setelah itu mentadabburinya.
4. Isilah waktu - waktu luang kita dengan sering menyebut nama Allah atau mendengarkan kalimat-kalimat yang semakin mendekatkan kita kepada Allah.
5. Berusaha keraslah untuk mentaati perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment