visi

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS An Nahl [16]:97).



Thursday, February 10, 2011

Abdullah ibn Amir ibn Haram, Kemuliaan Seorang Syahid

Senin, 07/02/2011 14:26 WIB

Dia adalah seorang sahabat anshar yg mulia, berasal dari suku salam, termasuk pemimpin dalam bai'atul aqabah, ikut perang badr dan Allah muliakan beliau sebagai syahid pada perang uhud.

Putranya, sahabat yg mulia Jabir meriwayatkan : ''ketika ayahku terbunuh dalam perang uhud, aku melihat wajahnya lalu menangis tapi Rasulallah tidak melarangku, bibiku juga ikut menangis, Rasulallah kemudian bersabda : '' kamu menangisinya atau tidak, malaikat tetap menaunginya dengan kedua sayap hinggga kalian mengangkatnya''.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Abdullah ibn Amir ibn Haram dan Amr ibn jamuh Radhiyallahu anhuma dikafani dalam satu kafan.

Dari Jabir diriwayatkan, ketika Rasulullah keluar utk menguburkan para syuhada Uhud, beliau bersabda : '' biarkan luka-luka itu menemani mereka, aku akan menjadi saksi atas mereka''

Ibnu Sa'ad berkata :'' para sahabat Nabi berkata :'' Abdullah adalah sahabat yg pertama gugur dalam perang uhud dan Amr ibn Jamuh adalah seorang dengan postur yg tinggi, kami mengubur keduanya dalam satu lahad, suatu hari terjadi banjir dan merusak kuburan mereka sehingga jasad mereka terlihat. Abdullah terluka di wajahnya dan tangan memegangi luka itu, kami melepaskan tangannya dan darahnyapun masih mengucur, ketika tangannya dikembalikan ke luka tsb darahnyapun berhenti mengucur''

Jabir berkata : '' ketika aku melihat ayah di liang lahadnya jasadnya nampak spt orang tidur, kondisinya tidak berubah sedikitpun padahal ia sudah di kubur selama 40 tahun, setelah itu kami memindahkannya ketempat yg lain''. Subhanallah, Smg Allah selalu merahmatimu wahai sahabat Rasul yg mulia..

Asy-Sya'bi berkata : '' Jabir menceritakan padaku bahwa ketika Ayahnya meninggal, ia masih menyisakan utang, Jabir berkata :'' aku datang kepada Rasulullah lalu berkata :'' Ya Rasulallah, ayahku berhutang, sementara aku tidak memiliki harta kecuali buah kurma, oleh karena itu ikutlah bersamaku agar para pemberi hutang tidak mencaciku''.

Setelah itu beliau berjalan disekitar kebun kurma lalu mendoakannya, beliau kemudian duduk didalam kebun tsb, sementara aku melunasi hutang kepada mereka, setelah selesai ternyata masih tersisa harta sebanyak yg diberikan kepada mereka''.

Talhah ibn Kirasy mendengar Jabir berkata :'' Rasulullah pernah bersabda kepadaku :'' maukah aku beri tahu bahwa Allah Ta'ala telah berfirman pada ayahmu bahwa ia adalah mujahid? Allah berfirman :''hai hamba-Ku, mintalah padaku niscaya Aku akan mengabulkannya''.

Ayahmu lalu berkata :'' aku mohon pada-Mu agar mengembalikanku ke dunia sehingga dpt mati syahid untuk kedua kalinya'', Allah berfirman :'' sungguh telah menjadi ketetapan-Ku bahwa mereka yg sudah mati tidak dapat kembali lagi ke dunia''

Ayahmu lantas berkata :'' Ya Rabb, kalau begitu sampaikan masalah ini kepada orang setelahku''.

Setelah itu Allah-pun menurunkan firman-Nya : ''Jangan kalian mengira bahwa orang-yang dibunuh di jalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup disisi Rabb mereka dan mereka diberi rizki'' (3:169)

Oleh : Ibnu Hasan Aththobari



No comments:

Post a Comment