visi

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS An Nahl [16]:97).



Tuesday, September 23, 2014

Rasulullah Berlindung dari 7 Bentuk Kematian


Akhir-akhir ini hampir setiap hari saya mendapat kabar kematian secara mendadak. Semuanya meninggal karena sudah sampai ajal saja, bukan disebabkan oleh kecelakaan atau semacamnya.
Tanpa ada tanda-tanda penyakit, dalam kondisi sehat wal afiat, tiba-tiba meninggal. Ada yang lagi bekerja, ada yang lagi duduk-duduk dengan keluarga, ada yang lagi belanja di pasar, ada yang habis olah raga, ada yang lagi menunaikan hajatnya di kamar mandi, ada yang di kampus kuliah dan banyak yang sedang tidur, tidak bangun-bangun lagi. Di samping itu maut mendatangi siapa pun tanpa pandang umur.

Rasulullah mengatakan: "Mati secara mendadak itu ketenangan bagi seorang mukmin dan sentakan kemarahan bagi pendurhaka". (HR. Imam Ahmad)
Rasulullah berlindung dari mati mendadak, dan beliau menyukai sakit dulu sebelum mati. (HR. Imam Thabrany di Mu'jam Kabir)

Rasulullah berlindung dari 7 bentuk kematian: "Dari mati secara tiba-tiba, karena disengat binatang berbisa, karena dimangsa binatang buas, dari tenggelam, dari terbakar, dari terjatuh menimpa sesuatu atau ditimpa oleh sesuatu, dan mati ketika lari dari perperangan". (Mu'jam al Ausath Imam Ath Thabrany)

Rasulullah berlindung dari kematian secara mendadak karena dikhawatirkan dalam keadaan lalai, tidak siap menghadapi kematian dan tidak punya kesempatan untuk bertaubat.
Sementara ajal itu tidak bisa ditangguhkan walau sejenak, bila sudah datang waktunya.
"Sekali-kali Allah tidak akan menanguhkan kematian seorang jiwa bila sudah datang ajalnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan". (Al Munafiqun: 11)

Untuk itu tidak ada jalan lain selain selalu dalam keadaan waspada dan siap menerima kematian, kapan dan di mana pun.
Terakhir, Rasulullah juga bersabda: "Cukuplah kematian sebagai pelajaran".

Ya Allah, matikan kami dalam keadaan husnul khatimah.

(Zulfi Akmal)

No comments:

Post a Comment