visi

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS An Nahl [16]:97).



Monday, October 29, 2012

Meneropong Alam Surga Serta Keindahannya (Bagian 3)

Menyelami keindahan dan kenikmatan surga akan membawa kita pada kerinduan yang mendalam untuk segera menghuni tempat yang Allah Subhanahu wa ta’ala sediakan untuk orang-orang yang beriman dan bertaqwa ini.. Sekarang, mari simak kembali alam surga dan kenikmatan di dalamnya, semoga hal ini dapat memotivasi kita untuk beramal sholih, sehingga Allah karuniakan kita menjadi penghuni surga…

.:: Buah-Buahan Surga.
Buah-buahan di surga sangat banyak dan beraneka ragam warna, bentuk, rasa, dan ukurannya yang tak pernah habis dan berhenti.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 32-33).
Penghuni surga dimudahkan untuk memetik buah dengan semudah-mudahnya. Tidak perlu pergi ke kebun untuk memetiknya dan tak pula bersusah-payah pergi ke pasar untuk membelinya. Di antara nikmat Alloh  yang dilimpahkan kepada mereka adalah buah-buah itu dapat dipetik dari jarak dekat.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” (QS. al-Insan [76]: 14).
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka nikmat Robb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.” (QS. ar-Rohman [55]: 52-54).
Penghuni surga memperoleh seluruh buah-buahan dari macam-macam buah yang mereka kehendaki dan ingini. Hal demikian tidak seperti saat seseorang mengarungi kehidupan di dunia. Jika seseorang menginginkan sesuatu, bisa jadi ia memperolehnya dan bisa jadi sebaliknya.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.  Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini.” (QS. al-Mursalat [77]: 41-42).
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu berkata, “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buahan surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia dapat mengambil mana yang ia sukai.” Ia juga berkata, “Buah-buahan di surga seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap panen saat itu juga.”  (HR. al-Bukhori).
Di antara nama buah yang disebut dalam al-Qur’an adalah delima dan anggur.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.” (QS. ar-Rohman [55]: 68).

.:: Sungai-Sungai Surga
Sungai di surga adalah sungai-sungai dari air yang tak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tak berubah rasanya, sungai-sungai dari khomar yang terasa lezat bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khomar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?” (QS. Muhammad [47]: 15).
Sungai di surga sungguh sangat menakjubkan dan mengagumkan. Mengapa demikian?
Tanah liatnya adalah dari kesturi yang mengeluarkan aroma sangat wangi, kedua sisinya adalah emas, airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju.
Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
(( الْكَوْثَرُ نَهْرٌ فِى الْجَنَّةِ، حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ وَالْيَاقُوتِ، تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَمَاؤُهُ أَحْلَى مِنَ الْعَسَلِ وَأَبْيَضُ مِنَ الثَّلْجِ ))
“Telaga Kautsar adalah sungai di surga yang kedua sisinya adalah emas, tempat mengalirnya di atas mutiara dan yaqut, tanahnya lebih wangi dari minyak kesturi, airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Ketika aku berjalan di surga, tiba-tiba aku berhadapan dengan sungai yang kedua sisinya adalah kubah-kubah yang terbuat dari permata yang lekuk. Aku pun bertanya, “Apa ini, wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ini adalah telaga Kautsar yang dikaruniakan Robb untukmu.” Aku mendapati wangi atau tanah liatnya berasal dari kesturi yang sangat wangi.” (HR. al-Bukhori).

.:: Tingkatan-Tingkatan Surga.
Kelak di surga kedudukan orang-orang yang beriman bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar amal sholih yang mereka kerjakan di dunia. Barangsiapa yang senantiasa bersegera dalam beramal kebajikan, niscaya akan memperoleh kedudukan surga yang tinggi lagi mulia.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Alloh, dan Alloh Maha melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali-Imron [3]: 163).
Sesungguhnya di surga terdapat seratus tingkatan yang dipersiapkan oleh Alloh  bagi orang-orang yang mau berjuang di jalan-Nya, baik dengan harta maupun jiwa untuk menggapai ridho-Nya.
Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
 إِنَّ فِى الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى سَبِيلِهِ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ، فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Sesungguhnya di surga terdapat seratus tingkat yang Alloh persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di jalan-Nya, jarak antara tiap tingkatan seperti jarak antara langit dan bumi. Bila kalian meminta kepada Alloh, maka mintalah surga Firdaus, karena sesunguhnya ia adalah surga yang tengah dan paling tinggi. Di atasnya terdapat singgasana Yang Maha Penyayang dan dari situ pula terpancar sungai-sungai surga.” (HR. al-Bukhori).
Sedangkan penghuni surga paling rendah akan memperoleh kenikmatan berkali-kali lipat kerajaan seseorang raja di dunia.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Nabi Musa bertanya kepada Robbnya, “Siapakah orang yang paling rendah tempatnya di surga?” Alloh berfirman, ‘Ia adalah orang yang datang setelah semua penghuni surga dimasukkan surga.’ Lalu orang tersebut mendapat seruan, ‘Masuklah ke surga.” Ia menjawab, “Wahai Robbku, bagaimana aku akan masuk surga? Sedangkan semua orang telah memasuki tempatnya masing-masing, mereka telah mengambil bagian masing-masing.” Orang itu mendapat seruan lagi, “Apakah kamu rela dengan hanya mendapat kerajaan seperti kerajaan seorang raja di dunia?” Orang itupun menjawab, “Tentu wahai Robb.” Alloh berfirman, “Aku berikan kepadamu kerajaan seperti kerajaan raja dunia, dan tambahan yang semisal dengan itu, dan yang semisal dan yang semisal dan yang semisal dengan yang itu.” Ketika Alloh menyebutkan ukuran yang sama untuk kali kelima, orang itu berkata, “Wahai Robbku itu sudah cukup.” Kemudian Musa bertanya lagi, ‘Wahai Robbku, lalu siapa yang menghuni tempat tinggal tertinggi di surga?” Alloh berfirman, “Mereka adalah orang-orang yang Aku pilih dan Aku pelihara kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri. Tidak ada yang mengetahui kemuliaan dan balasan seperti apa yang Aku sediakan untuk mereka, balasan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam hati seorangpun.” Bukti dalam al-Qur’an adalah ayat yang berbunyi, “Tak seorangpun mengetahui berbagai nikamt yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajadah [32]: 17)” (HR. Muslim).

.:: Pintu-Pintu Surga.
Di dalam surga terdapat delapan pintu. Di antaranya adalah pintu Ar-Royyan, yang diperuntukkan bagi orang yang shoum. Seorang wanita yang rajin sholat lima waktu dan shoum, lalu meninggal sedangkan suaminya ridho, maka ia akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun  yang ia sukai.
Pintu-pintu surga senantiasa terbuka, orang yang sholat akan masuk pintu sholat, orang yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad dan orang yang bershodaqoh akan masuk dari pintu shodaqoh (HR. al-Bukhori dan Muslim). Luas dan lebarnya pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari. Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti jarak antara Mekkah dengan Bashroh. (HR. al-Bukhori dan Muslim).

 .:: Seruan di Surga.
Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata, “Sesungguhnya sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan tidak mati selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita sakit selama-lamanya.. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian tetap muda dan tidak tua selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan, “Penghuni surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, ‘Wahai penghuni surga, sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing’. (HR. al-Bukhori dan Muslim).

.:: Angin dan Bau Surga.
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak perjalanan selama 100 tahun. Imam Ibnul Qoyyim  berkata: “Aroma surga itu ada dua macam. Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma bunga dan lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga di akhirat kelak, baik dari tempat yang jauh, atau tempat yang dekat. Adapun aroma surga di dunia, maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang yang dikehendaki Alloh, seperti para nabi dan rosul. Aroma yang dicium oleh Anas bin Nadhr   bisa kategorikan pada aroma jenis ini.”(Red-HASMI).

No comments:

Post a Comment