Menyelami keindahan dan kenikmatan surga akan membawa kita pada kerinduan yang mendalam untuk segera menghuni tempat yang Allah Subhanahu wa ta’ala
sediakan untuk orang-orang yang beriman dan bertaqwa ini.. Sekarang,
mari simak kembali alam surga dan kenikmatan di dalamnya, semoga hal ini
dapat memotivasi kita untuk beramal sholih, sehingga Allah karuniakan
kita menjadi penghuni surga…
.:: Buah-Buahan Surga.
Buah-buahan di surga sangat banyak dan beraneka ragam warna, bentuk, rasa, dan ukurannya yang tak pernah habis dan berhenti.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.” (QS. al-Waqi’ah [56]: 32-33).
Penghuni surga dimudahkan untuk memetik
buah dengan semudah-mudahnya. Tidak perlu pergi ke kebun untuk
memetiknya dan tak pula bersusah-payah pergi ke pasar untuk membelinya.
Di antara nikmat Alloh yang dilimpahkan kepada mereka adalah buah-buah
itu dapat dipetik dari jarak dekat.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” (QS. al-Insan [76]: 14).
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Di dalam kedua surga itu terdapat
segala macam buah-buahan yang berpasangan. Maka nikmat Robb kamu yang
manakah yang kamu dustakan? Mereka bertelekan di atas permadani yang
sebelah dalamnya dari sutera. Dan buah-buahan di kedua surga itu dapat
(dipetik) dari dekat.” (QS. ar-Rohman [55]: 52-54).
Penghuni surga memperoleh seluruh
buah-buahan dari macam-macam buah yang mereka kehendaki dan ingini. Hal
demikian tidak seperti saat seseorang mengarungi kehidupan di dunia.
Jika seseorang menginginkan sesuatu, bisa jadi ia memperolehnya dan bisa
jadi sebaliknya.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang
bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata
air. Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini.”
(QS. al-Mursalat [77]: 41-42).
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu
berkata, “Apabila penghuni surga tertarik untuk memetik buah-buahan
surga, maka buah-buahan tersebut mendekat kepadanya hingga ia dapat
mengambil mana yang ia sukai.” Ia juga berkata, “Buah-buahan di surga
seperti anggur, ia lebih putih dari susu, lebih manis dari madu, lebih
lembut dari tepung dan di dalamnya tidak ada biji. Adapun tanaman di
surga, setelah benihnya disebar, maka tumbuh dalam sekejap dan siap
panen saat itu juga.” (HR. al-Bukhori).
Di antara nama buah yang disebut dalam al-Qur’an adalah delima dan anggur.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.” (QS. ar-Rohman [55]: 68).
.:: Sungai-Sungai Surga
Sungai di surga adalah sungai-sungai
dari air yang tak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu
yang tak berubah rasanya, sungai-sungai dari khomar yang terasa lezat
bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring.
Alloh Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni)
surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya
ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya,
sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai
dari khomar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari
madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam
buah-buahan dan ampunan dari Robb mereka, sama dengan orang yang kekal
dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong ususnya?” (QS. Muhammad [47]: 15).
Tanah liatnya adalah dari kesturi yang
mengeluarkan aroma sangat wangi, kedua sisinya adalah emas, airnya lebih
manis dari madu dan lebih putih dari salju.
Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
(( الْكَوْثَرُ نَهْرٌ
فِى الْجَنَّةِ، حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ، وَمَجْرَاهُ عَلَى الدُّرِّ
وَالْيَاقُوتِ، تُرْبَتُهُ أَطْيَبُ مِنَ الْمِسْكِ، وَمَاؤُهُ أَحْلَى
مِنَ الْعَسَلِ وَأَبْيَضُ مِنَ الثَّلْجِ ))
“Telaga Kautsar adalah sungai di
surga yang kedua sisinya adalah emas, tempat mengalirnya di atas mutiara
dan yaqut, tanahnya lebih wangi dari minyak kesturi, airnya lebih manis
dari madu dan lebih putih dari salju.” (HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Ketika aku berjalan di surga,
tiba-tiba aku berhadapan dengan sungai yang kedua sisinya adalah
kubah-kubah yang terbuat dari permata yang lekuk. Aku pun bertanya, “Apa
ini, wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ini adalah telaga Kautsar yang
dikaruniakan Robb untukmu.” Aku mendapati wangi atau tanah liatnya
berasal dari kesturi yang sangat wangi.” (HR. al-Bukhori).
.:: Tingkatan-Tingkatan Surga.
Kelak di surga kedudukan orang-orang yang beriman bertingkat-tingkat sesuai dengan kadar amal sholih yang mereka kerjakan di dunia. Barangsiapa yang senantiasa bersegera dalam beramal kebajikan, niscaya akan memperoleh kedudukan surga yang tinggi lagi mulia.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Alloh, dan Alloh Maha melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali-Imron [3]: 163).
Sesungguhnya di surga terdapat seratus
tingkatan yang dipersiapkan oleh Alloh bagi orang-orang yang mau
berjuang di jalan-Nya, baik dengan harta maupun jiwa untuk menggapai ridho-Nya.
Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ فِى
الْجَنَّةِ مِائَةَ دَرَجَةٍ أَعَدَّهَا اللَّهُ لِلْمُجَاهِدِينَ فِى
سَبِيلِهِ، كُلُّ دَرَجَتَيْنِ مَا بَيْنَهُمَا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالأَرْضِ، فَإِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَسَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ،
فَإِنَّهُ أَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَأَعْلَى الْجَنَّةِ، وَفَوْقَهُ عَرْشُ
الرَّحْمَنِ، وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ
“Sesungguhnya di surga terdapat
seratus tingkat yang Alloh persiapkan untuk orang-orang yang berjihad di
jalan-Nya, jarak antara tiap tingkatan seperti jarak antara langit dan
bumi. Bila kalian meminta kepada Alloh, maka mintalah surga Firdaus,
karena sesunguhnya ia adalah surga yang tengah dan paling tinggi. Di
atasnya terdapat singgasana Yang Maha Penyayang dan dari situ pula
terpancar sungai-sungai surga.” (HR. al-Bukhori).
Sedangkan penghuni surga paling rendah akan memperoleh kenikmatan berkali-kali lipat kerajaan seseorang raja di dunia.
Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Nabi Musa bertanya kepada Robbnya,
“Siapakah orang yang paling rendah tempatnya di surga?” Alloh berfirman,
‘Ia adalah orang yang datang setelah semua penghuni surga dimasukkan
surga.’ Lalu orang tersebut mendapat seruan, ‘Masuklah ke surga.” Ia
menjawab, “Wahai Robbku, bagaimana aku akan masuk surga? Sedangkan semua
orang telah memasuki tempatnya masing-masing, mereka telah mengambil
bagian masing-masing.” Orang itu mendapat seruan lagi, “Apakah kamu rela
dengan hanya mendapat kerajaan seperti kerajaan seorang raja di dunia?”
Orang itupun menjawab, “Tentu wahai Robb.” Alloh berfirman, “Aku
berikan kepadamu kerajaan seperti kerajaan raja dunia, dan tambahan yang
semisal dengan itu, dan yang semisal dan yang semisal dan yang semisal
dengan yang itu.” Ketika Alloh menyebutkan ukuran yang sama untuk kali
kelima, orang itu berkata, “Wahai Robbku itu sudah cukup.” Kemudian Musa
bertanya lagi, ‘Wahai Robbku, lalu siapa yang menghuni tempat tinggal
tertinggi di surga?” Alloh berfirman, “Mereka adalah orang-orang yang
Aku pilih dan Aku pelihara kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri.
Tidak ada yang mengetahui kemuliaan dan balasan seperti apa yang Aku
sediakan untuk mereka, balasan yang tidak pernah dilihat oleh mata,
tidak pernah didengar oleh telinga, bahkan tidak pernah terlintas dalam
hati seorangpun.” Bukti dalam al-Qur’an adalah ayat yang berbunyi, “Tak
seorangpun mengetahui berbagai nikamt yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. as-Sajadah [32]: 17)” (HR. Muslim).
.:: Pintu-Pintu Surga.
Di dalam surga terdapat delapan pintu. Di antaranya adalah pintu Ar-Royyan, yang
diperuntukkan bagi orang yang shoum. Seorang wanita yang rajin sholat
lima waktu dan shoum, lalu meninggal sedangkan suaminya ridho, maka ia
akan dipersilahkan untuk masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai.
Pintu-pintu surga senantiasa terbuka,
orang yang sholat akan masuk pintu sholat, orang yang berjihad akan
dipanggil dari pintu jihad dan orang yang bershodaqoh akan masuk dari
pintu shodaqoh (HR. al-Bukhori dan Muslim). Luas dan
lebarnya pintu surga seperti jarak pengendara tercepat selama tiga hari.
Jarak antara satu pintu dengan pintu lainnya seperti jarak antara
Mekkah dengan Bashroh. (HR. al-Bukhori dan Muslim).
.:: Seruan di Surga.
Di surga akan ada seorang penyeru yang berkata, “Sesungguhnya
sekarang tibalah saatnya kalian hidup dan tidak mati selama-lamanya.
Sekarang tibalah saatnya kalian sehat wal afiat dan tidak menderita
sakit selama-lamanya.. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian tetap muda
dan tidak tua selama-lamanya. Sekarang tibalah saatnya bagi kalian
bersenang-senang dan tidak sengsara selama-lamanya.” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain disebutkan, “Penghuni
surga akan masuk surga dan penghuni neraka akan masuk neraka, kemudian
penyeru berdiri di antara mereka dan berkata, ‘Wahai penghuni surga,
sekarang tidak ada lagi kematian. Wahai penghuni neraka, sekarang tidak
ada lagi kematian. Semuanya kekal abadi di tempat masing-masing’. (HR. al-Bukhori dan Muslim).
.:: Angin dan Bau Surga.
Bau aroma surga bisa dicium dari jarak perjalanan selama 100 tahun. Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Aroma surga itu ada dua macam. Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga yang dicium oleh para arwah dan tidak bisa dicium orang-orang lainnya. Kedua, aroma
yang bisa diketahui dengan panca indera seperti halnya aroma bunga dan
lain sebagainya. Aroma jenis kedua bisa dijangkau seluruh penghuni surga
di akhirat kelak, baik dari tempat yang jauh, atau tempat yang dekat.
Adapun aroma surga di dunia, maka ia hanya bisa dicium oleh orang-orang
yang dikehendaki Alloh, seperti para nabi dan rosul. Aroma yang dicium
oleh Anas bin Nadhr bisa kategorikan pada aroma jenis ini.”(Red-HASMI).