HAMAS
adalah kependekan dari Harokah al Muqowamah al Islamiyah atau Gerakan
Perlawanan Islam, didirikan pada tanggal 14 Desember 1987 M oleh Syeikh
para syuhada Ahmad Yasin bersama dengan beberapa orang yang meyakini
pemikiran gerakan dan manhajnya.
Adapun tahapan-tahapan dari berdirinya gerakan ini adalah:
Fase 70-an : Harokah (Gerakan) sudah mampu berperan dalam meletakan
dasar dan memunculkan kelompok-kelompok islam di berbagai yayasan dan
asosiasi. Dari sinilah muncul perkumpulan dan lembaga islam hingga
terbentuknya Universitas Islam.
Awal 80-an : Harokah semakin solid dalam aspek tanzhim (organisasi)
dan ta’thir (ruang lingkup). Pada fase ini harokah merasakan kebutuhan
yang mendesak untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Zionis. Di
tahun 1983 dibentuklah suatu komisi militer yang melakukan berbagai
gerakan-gerakan rahasia untuk melindungi kerja-kerja militer hingga
terbentuk Organisasi Jihad dan Dakwah (MAJD)
Tahun 1987 : Harokah mulai melakukan aksi-aksi massa untuk melakukan
perlawanan terhadap pendudukan Zionis melalui berbagai domonstrasi dan
penyebaran pamflet kepada rakyat Palestina di daerah Gaza demi
memberikan pernyadaran dan kewaspadaan terhadap berbagai cara-cara
penundukan yang dilakukan musuh.
Desember 1987: Terjadi percikan pertama yang memunculkan HAMAS
dikarenakan tindakan penganiayaan Zionis terhadap hak-hak rakyat
Palestina hingga sampai tahap yang sudah tidak bisa ditahan.
Kehormatan dan hak-hak rakyat Palestina dihina dan direndahkan yang
menyebabkan munculnya revolusi. Munculnya Gerakan INTIFADHAH (gelombang
perlawanan) bulan Desember 1987 diawali dengan berbagai pemberontakan,
revolusi, demonstrasi dan aksi-aksi yang menunjukkan penolakan rakyat
Palestina.
Pada bulan-bulan itu juga para tokoh Gerakan Ikhwan memberikan
berbagai pelatihan dalam menciptakan perlawanan massa dan penyebaran
berbagai pamflet untuk menggiring opini umum dalam menentang pendudukan
Zionis.
6 Desember 1987: Terjadi tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh
seorang supir sebuah Truk Zionis yang menabrakkan kendaraannya ke
sebuah mobil kecil yang membawa para pekerja Arab dan mengakibatkan 4
orang penduduk Palestina syahid. Kejadian tersebut menandai munculnya
tahapan baru dalam jihad rakyat Palestina.
Para tokoh Gerakan Ikhwan di Gaza mulai melatih para mahasiswa
cara-cara berdemonstrasi. Mereka pun rela menutup kampusnya pada
hari-hari demonstrasi. Mereka terus menerus melakukan berbagai
demonstrasi baik siang maupun malam sehingga berhasil mendapatkan
simpati dan dukungan dari masyarakat Palestina, bahkan rakyat pun ikut
turun ke jalan bersama para mahasiswa menentang pendudukan Zionis.
Inilah yang menjadi percikan pertama dari kemunculan intifadhah yang
penuh berkah.
14 Desember 1987 : Merupakan tahapan baru dalam jihad rakyat
Palestina menentang pendudukan Zionis zhalim yaitu tahapan yang
mencerminkan gelombang perlawanan islam. Pada awalnya dinamakan حمس
(HAMAS) namun setelah beberapa hari diganti menjadi حماس (HAMAAS) kata
yang berarti kekuatan dan aktivitas.
Kelahiran HAMAS ini diprakarsai oleh para tokoh Ikhwan yang berjumlah
7 orang. Mereka mengadakan pertemuan di wilayah Gaza setelah kejadian
truk 6 Desember 1987 yang kemudian menghasilkan HAMAS.
Ketujuh orang pendiri HAMAS itu adalah Syeikh Ahmad Yasin, DR.
Ibrahim al Bazuri, Muhammad Syam’ah (perwakilan di kota Gaza), Abdul
Fatah Dakhon (Perwakilan Wilayah Tengah), DR. Abdul Aziz ar Rantisi
(Perwakilan Khan Yunus), Isa an Nasyar (perwakilan kota Rafah), Shalah
Syahadah (Perwakilan Wilayah Utara).
Gerakan HAMAS ini membuat panik pendudukan Zionis sehingga pada tahun
1988 mereka melakukan banyak penangkapan dan pengusiran tidak
terkecuali para pendiri gerakan kecuali Syeikh Ahmad Yasin yang baru
dipenjarakan pada tahun 1989.
Berbagai penangkapan terhadap para pemimpin HAMAS di level pertama
terus dilakukan namun itu semua tidak menghentikan regenerasi
kepemimpinan dalam tubuh HAMAS hingga sampai level kelima.
Penangkapan-penangkapan yang dilakukan Zionis itu tidak berpengaruh
apa-apa apalagi menghentikan gerakan.
HAMAS juga menggunakan masjid dalam membangkitkan kesadaran dan
perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan Zionis, yang kemudian
gerakan itu dikenal dengan “Tsaurotul Masjid” (Revolusi Masjid).
HAMAS adalah sebuah Gerakan Jihad, Da’wah dan Politik, ia berdiri di
atas Syumuliyatul Islam (Universalitas Islam) yang mencakup semua aspek
kehidupan. Hal itu dibuktikan dengan masuknya HAMAS ke medan politik dan
ikut serta dalam Pemilu bahkan bisa memenangkannya.
Sejak awal, sebenarnya HAMAS sudah menunjukkan keuniversalannya,
seperti memiliki Yayasan-yayasan Sosial, Pendidikan, politik dan Jihad.
Masuknya HAMAS ke medan perpolitikan adalah proses alami yang bertujuan
membenahi berbagai penyimpangan yang ada didalam berbagai peraturan yang
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip rakyat Palestina dan memberikan
perlindungan terhadap berbagai kekayaan dan hak-hak mereka. (disarikan
dari hasil wawancara www.ikhwanonline.net dengan H. Muhammad Syam’ah,
salah seorang pendiri HAMAS)
Sasaran utama Gerakan HAMAS adalah mendirikan negara Palestina diatas
seluruh tanah Palestina melalui jihad yang diikuti oleh seluruh kaum
muslimin. Didalam Manifestasi Gerakan dijelaskan bahwa kemunculan
Intifadhah adalah demi iizzah dan kemuliaan rakyat Palestina sebagaimana
disebutkan “Demi mnegembalikan hak-hak kami di negara kami dan
meninggikan Panji Allah di bumi.”
Kemudian ditegaskan lagi didalamnya bahwa “Intifadhah (Perlawanan
masal) rakyat kami adalah untuk berjaga-jaga di bumi yang sedang dijajah
ini. Intifadhah lahir untuk menentang politik pemaksaan Zionis dan
untuk memberikan penyadaran kepada setiap sanubari… “
Pemahaman aqidah HAMAS bersandar kepada Al Qur’an dan Sunanh Nabi.
Kemunculan HAMAS diprakarsai oleh pemikiran Ikhwanul Muslimin dan HAMAS
adalah salah satu sayap dari Gerakan Ikhwan.
Pasal Pertama di dalam Piagam Gerakan disebutkan bahwa manhaj HAMAS
adalah islam. HAMAS menjadikan islam sebagai sumber pemikiran dan
pemahamannya terhadap alam, kehidupan, manusia, kepadanya mereka
berhukum dalam setiap prilakunya dan segala langkah-langkahnya juga
merujuk kepadanya.”
HAMAS adalah salah satu mata rantai dari mata rantai-mata rantai
jihad dalam memerangi orang-orang Zionis yang kemunculannya memiliki
kaitan erat dengan asy Syahid Izzudin al Qossam dan para mujahidin
Ikhwanul Muslimin tahun 1936, yang kemudian juga merupakan kelanjutan
dari jihad rakyat Palestina dan jihad Ikhwanul Muslimin di dalam perang
1948 serta berbagai operasi jihad Ikhwan Muslimin di tahun 1967.
Adapun struktur HAMAS terbagi menjadi 4 sayap yang saling terpisah :
- Sayap Mobilisasi Massa.
- Sayap Keamanan (dahulu bernama MAJD) yang dibentuk pada tahun 1983
- Sayap Militer (Batalyon Asy Syahid Izzuddin Al Qossam), sebelumnya bernama “Mujahidu Filistiniyin” atau “Al Mujahiduun”
- Sayap Politik
HAMAS berkeyakinan bahwa peperangan dengan Zionis di Palestina adalah
peperangan eksistensi yang tidak mungkin dihentikan kecuali setelah
berbagai penyebabnya dilenyapkan yaitu pendudukan Zionis di bumi
Palestina dan perampasan tanah-tanahnya serta pengusiran para
penduduknya. (disarikan dari
islamweb.net)
Semoga Allah swt senantiasa memberikan kekuatan dan kesabaran kepada
para mujahidin Palestina dalam meninggikan panji Allah dan menjaga
kehormatan bangsa Palestina dan kaum muslimin dalam melawan orang-orang
yang paling keras permusuhannya kepada kaum muslimin, yaitu Zionis
Yahudi.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ
Artinya : “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi
dan orang-orang musyrik.” (QS. Al Maidah : 82)
Terlepas apakah mereka yang sedang berjihad di bumi Palestina adalah
HAMAS atau Ikhwanul Muslimin ataukah dari organisasi yang lainnya,
selama mereka semua berniat untuk meninggikan kalimat Allah maka mereka
adalah para mujahidin di jalan Allah yang harus selalu mendapatkan
dukungan dari seluruh saudara-saudaranya kaum muslimin di setiap jengkal
bumi Allah ini.
Allah telah memuliakan mereka dengan jihad, Allah telah meninggikan
mereka dengan syahid di jalan-Nya dan Allah juga telah menjanjikan
mereka dua ganjaran terbesar yaitu kemenangan dan surga.
Jadikanlah kejadian yang tengah melanda Palestina, khususnya Gaza
saat ini sebagai sarana pemersatu seluruh umat islam. Lepaskanlah
seluruh pakaian yang selama ini banyak menghiasi kaum muslimin dunia,
seperti : ashobiyah (kesukuan), etnis, kedaerahan, kebangsaan, madzhab,
ormas, jama’ah dan partai politik untuk kemudian mengenakan satu pakaian
yang jauh lebih indah dan mulia, yaitu pakaian islam. Suatu pakaian
yang diikat dengan tali akidah dan cocok dikenakan oleh seluruh umat
islam dimana pun ia berada dan darimana pun ia berasal.
Ingatlah suatu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah
berkata,”Rasulullah saw bersabda, ’Barangsiapa yang tidak memperhatikan
urusan kaum muslimin maka dia bukan dari golongan mereka (kaum
muslimin).” (HR. Ath Thabrani)
Wallahu A’lam