Khutbah ‘Idul Fithri 1436 H
MENJAGA KEMENANGAN DENGAN KONTROL SOSIAL
Dr. Ir. Abdul Wahid Surhim, MT.
ุงููู ุงูุจุฑ 9 ู
ุฑุงุช. ุงููู ุงูุจุฑูุจูุฑุง ูุงูุญู
ุฏ ููู ูุซูุฑุง ูุณุจุญุงู ุงููู ุจูุฑุฉ
ูุฃุตููุง ูุง ุงูู ุงูุงุงููู ูุงููู ุงูุจุฑ ุงููู ุงูุจุฑูููู ุงูุญู
ุฏ. ุงْูุญَู
ْุฏُ ِِููู
ุงَّูุฐِู ุฃَْูุฒََู ุนََูู ุนَุจْุฏِِู ุงِْููุชَุงุจَ, ุชَุจْุตِุฑَุฉً ِูุฃُِููู
ุงْูุฃَْูุจَุงุจِ , َูุฃَْูุฏَุนَُู ู
ِْู ُُِْูููู ุงْูุนُُْููู
ِ َูุงْูุญَِูู
ِ
ุงูุนَุฌَุจِ ุงْูุนُุฌَุงุจِ , َู ุฌَุนََُูู ุฃَุฌََّู ุงُْููุชُุจِ َูุฏْุฑًุง
َูุฃَุบْุฒَุฑَِูุง ุนِْูู
ًุง َู ุฃَุนْุฐَุจَِูุง َูุธْู
ًุง َู ุฃَุจَْูุบَِูุง ِูู
ุงْูุฎِุทَุงุจِ ُูุฑْุขูุงً ุนَุฑَุจًِّูุง ุบَْูุฑَ ุฐِู ุนَِูุฌٍ َู ูุงَ ู
َุฎٍُْْููู َู
ูุงَ ุดُุจَْูุฉٍ ِِْููู َู ูุงَ ุงุฑْุชَِูุงุจٍ. ุฃَุดَْูุฏُ ุฃَْู ูุงَّ ุฅََِูู ุฅِูุงَّ
ุงُููู َูุญْุฏَُู ูุงَ ุดَุฑَِْูู َُูู ุฑَุจُّ ุงْูุฃَุฑْุจَุงุจِ ุงَّูุฐِู ุนََูุชْ
َُِّْููููู
َِّูุชِِู ุงُْููุฌُُْูู َูุฎَุถَุนَุชْ ِูุนَุธَู
َุชِِู ุงูุฑَِّูุงุจُ. َู
ุฃَุดَْูุฏُ ุฃََّู ู
ُุญَู
َّุฏًุง ุนَุจْุฏُُู َูุฑَุณُُُْููู ุงْูู
َุจْุนُْูุซُ ู
ِْู
ุฃَْูุฑَู
ِ ุงูุดُّุนُْูุจِ َูุฃَุดْุฑَِู ุงูุดِّุนَุงุจِ ุฅَِูู ุฎَْูุฑِ ุฃُู
َّุฉٍ
ุจِุฃَْูุถَِู ِูุชَุงุจٍ. ุงَُّูููู
َّ ุตَِّู َู ุณَِّูู
ْ ุนََูู ู
ُุญَู
َّุฏٍ َู ุนََูู
ุขِِูู َู ุฃَุตْุญَุงุจِِู ุงูุฃَْูุฌَุงุจِ ุตَูุงَุฉً َูุณَูุงَู
ًุง ุฏَุงุฆِู
َِْูู ุฅَِูู
َْููู
ِ ุงْูู
َุขุจِ. ุฃَู
َّุง ุจَุนْุฏُ ََููุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุขู
َُููุง
ุงุชَُّููุง ุงَููู ุญََّู ุชَُูุงุชِِู َููุงَ ุชَู
ُْูุชَُّู ุฅِูุงَّ َู ุฃَْูุชُู
ْ
ู
ُุณِْูู
َُْูู
Allahu Akbar walillahil hamd
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Di tengah rasa sedih karena ditinggal bulan yang penuh berkah, bulan
Ramadhan, dan kesedihan melihat negeri ini yang diambang krisis besar,
umat Islam sedunia merayakan kemenangan besar karena telah berhasil
menunaikan tugas atau kewajiban puasa selama sebulan penuh. Allah
menjadikan kita pribadi-pribadi taqwa yang fitri karena telah bersih
dari dosa-dosa, bagaikan bayi yang baru lahir dari Rahim ibunya.
Pribadi taqwa hasil tempaan selama bulan Ramadhan tentu tidaklah mudah
perjalanan sebelas bulan kedepan, karena suasananya sudah berubah,
terutama karena musuh utama manusia, syaitan, yang selama Ramadhan
diikat, sekarang sudah dilepas kembali oleh Allah SWT. Iblis dan setan
serta bala tentaranya tidak akan pernah rela pribadi-pribadi taqwa ini
tetap dalam keadaan fitri. Mereka akan segera beraksi untuk
memporak-porandakan hasil-hasil Ramadhan dengan segala upaya. Ingatlah,
mereka sudah dari dulu sudah memproklamirkan penyesatan kepada seluruh
manusia seperti diungkapkan dalam Al-Qur’an:
َูุงَู َูุจِู
َุง ุฃَุบَْْููุชَِูู َูุฃَْูุนُุฏََّู َُููู
ْ ุตِุฑَุงุทََู
ุงْูู
ُุณْุชَِููู
َ (16) ุซُู
َّ َูุขุชََُِّูููู
ْ ู
ِْู ุจَِْูู ุฃَْูุฏِِููู
ْ َูู
ِْู
ุฎَِِْูููู
ْ َูุนَْู ุฃَْูู
َุงِِููู
ْ َูุนَْู ุดَู
َุงุฆِِِููู
ْ ََููุง ุชَุฌِุฏُ
ุฃَْูุซَุฑَُูู
ْ ุดَุงِูุฑَِูู (17)
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya
benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang
lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati
kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al-A’raf [7]:16-17)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Allah SWT pun sudah mempersilakan Iblis-syaitan untuk menyesatkan
manusia, bahkan dipersilakan untuk mengerahkan segala pasukannya.
Seperti halnya manusia, iblis-syaitan memiliki pasukan tempur yang
lengkap. Pasukan tempur mereka ada yang berupa pasukan berkuda
(kavaleri), ada juga yang berupa pasukan infantry (pasukan berjalan
kaki). Allah SWT berfirman:
َูุงَู ุงุฐَْูุจْ َูู
َْู ุชَุจِุนََู ู
ُِْููู
ْ َูุฅَِّู ุฌَََّููู
َ ุฌَุฒَุงุคُُูู
ْ
ุฌَุฒَุงุกً ู
َُْูููุฑًุง (63) َูุงุณْุชَْูุฒِุฒْ ู
َِู ุงุณْุชَุทَุนْุชَ ู
ُِْููู
ْ
ุจِุตَْูุชَِู َูุฃَุฌِْูุจْ ุนََِْูููู
ْ ุจِุฎََِْููู َูุฑَุฌَِِูู َูุดَุงุฑُِْููู
ْ ِูู
ุงْูุฃَู
َْูุงِู َูุงْูุฃََْููุงุฏِ َูุนِุฏُْูู
ْ َูู
َุง َูุนِุฏُُูู
ُ ุงูุดَّْูุทَุงُู
ุฅَِّูุง ุบُุฑُูุฑًุง (64)
Tuhan berfirman: "Pergilah, barang siapa di antara mereka yang mengikuti
kamu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasanmu semua, sebagai
suatu pembalasan yang cukup. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di
antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan
berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka
pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang
dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka. (QS.
Al-Isra’ [17]: 63-64)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Pertempuran antara pribadi-pribadi taqwa dan iblis-syaitan memang abadi
hingga hari kiamat. Allah memberikan kemurahanNya hanya di bulan
Ramadhan dan tidak di bulan-bulan lain. Dalam rangka menjaga diri kita
dan masyarakat dari gempuran Iblis dan pasukannya, maka kita harus
membentengi diri dan masyarakat dengan terus menghidupkan budaya saling
mengingatkan atau disebut dengan kontrol sosial. Budaya kontrol sosial
ini dirasa semakin hilang dari kehidupan masyarakat kita. Padahal ini
adalah cara paling unggul untuk terhindar dari kerugian dan malapetaka
sebagaimana difirmankan oleh Allah:
َูุงْูุนَุตْุฑِ (1) ุฅَِّู ุงْูุฅِْูุณَุงَู َِููู ุฎُุณْุฑٍ (2) ุฅَِّูุง ุงَّูุฐَِูู
ุขู
َُููุง َูุนَู
ُِููุง ุงูุตَّุงِูุญَุงุชِ َูุชََูุงุตَْูุง ุจِุงْูุญَِّู َูุชََูุงุตَْูุง
ุจِุงูุตَّุจْุฑِ (3)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat
menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya
menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Ashar [103]:1-3)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Sesungguhnya perubahan mental sosial selalu berlangsung sangat lama
sehingga tidak dirasakan perubahannya, baik perubahan ke arah yang lebih
baik maupun ke yang lebih buruk. Saat umat Islam pertama telah Allah
ubah kondisi mereka ke arah yang lebih baik dengan diturunkannya
Al-Qur’an, Allah pun memperingatkan mereka akan terjadinya perubahan ke
arah yang lebih buruk karena perubahan yang terjadi pada diri mereka
sendiri. Allah SWT berfirman:
ุฅَِّู ุงََّููู ูุง ُูุบَِّูุฑُ ู
َุง ุจَِْููู
ٍ ุญَุชَّู ُูุบَِّูุฑُูุง ู
َุง
ุจِุฃَُْููุณِِูู
ْ َูุฅِุฐَุง ุฃَุฑَุงุฏَ ุงَُّููู ุจَِْููู
ٍ ุณُูุกًุง َููุง ู
َุฑَุฏَّ َُูู
َูู
َุง َُููู
ْ ู
ِْู ุฏُِِููู ู
ِْู َูุงٍู
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
(QS. Ar-Ra’du [13]:11)
Biasanya kita memahami ayat ini untuk memotivasi umat Islam agar merubah
dirinya ke arah kebaikan agar terjadi perubahan pada umat. Akan tetapi,
saat ayat ini turun, sebenarnya ayat ini adalah ayat peringatan. Karena
kondisi umat Islam saat itu sedang berada pada puncak kebaikan karena
masa itu adalah masa nubuwwah, umat Islam dibersamai oleh Nabi Muhammad
SAW. Kebaikan atau nikmat Allah itu akan lenyap, apabila diri mereka
sendiri berubah ke arah keburukan sebagaiman difirmankan oleh Allah SWT:
ุฐََِูู ุจِุฃََّู ุงََّููู َูู
ْ َُูู ู
ُุบَِّูุฑًุง ِูุนْู
َุฉً ุฃَْูุนَู
ََูุง ุนََูู َْููู
ٍ ุญَุชَّู ُูุบَِّูุฑُูุง ู
َุง ุจِุฃَُْููุณِِูู
ْ
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada
sesuatu kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka
sendiri (QS. Al-Anfal [8]:53)
Contoh umat yang berubah dari kemuliaan menjadi hina dina adalah bani
israil. Karena itu Allah menyuruh kita untuk mewaspadai agar itu tidak
terjadi pada diri kita:
ََููุง َُُูููููุง َูุงَّูุฐَِูู ุฃُูุชُูุง ุงِْููุชَุงุจَ ู
ِْู َูุจُْู َูุทَุงَู
ุนََِْูููู
ُ ุงْูุฃَู
َุฏُ ََููุณَุชْ ُُูููุจُُูู
ْ ََููุซِูุฑٌ ู
ُِْููู
ْ َูุงุณَُِููู
"Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang
atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Hadid [57]: 16)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Bahwa perubahan suatu kaum (bangsa dan negara serta dunia) itu diawali
oleh perubahan individu. Jika yang terjadi adalah perubahan ke arah
lebih buruk, maka itu terjadi karena mayoritas individunya sedang
berubah ke arah yang lebih buruk. Prosesnya adalah sebagai berikut: jika
seseorang yang baik berbuat keburukan, maka akan ada noda hitam di
hatinya (nuktatus saudaa). Rasulullah SAW bersabda,
ุฅَِّู ุงْูุนَุจْุฏَ ุฅِุฐَุง ุฃَุฎْุทَุฃَ ุฎَุทِูุฆَุฉً ُِููุชَุชْ ِูู َْููุจِِู ُْููุชَุฉٌ
ุณَْูุฏَุงุกُ َูุฅِุฐَุง َُูู َูุฒَุนَ َูุงุณْุชَุบَْูุฑَ َูุชَุงุจَ ุณَُِูู َْููุจُُู
َูุฅِْู ุนَุงุฏَ ุฒِูุฏَ َِูููุง ุญَุชَّู ุชَุนَُْูู َْููุจَُู ََُููู ุงูุฑَّุงُู
ุงَّูุฐِู ุฐََูุฑَ ุงَُّููู { ََّููุง ุจَْู ุฑَุงَู ุนََูู ُُูููุจِِูู
ْ ู
َุง َูุงُููุง
َْููุณِุจَُูู
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan dan
dibentuk di dalam hatinya bintik hitam. Ketika dia melepaskannya dan
beristighfar, hatinya akan bersih kembali. Dan jika ia mengulanginya,
bertambah pula noda hitam di hatinya sampai menutupi hatinya. Itulah
“rona” yang disebut oleh Allah {Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya
apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka}.
Hati yang bersih, putih, akan merasakan sekali adanya noda hitam
tersebut sehingga ia akan menyesal luar biasa atas perbuatannya yang
buruk, lalu beristighfar dan terhapuslah noda tersebut. Tapi kalau tidak
beristighfar, maka noda hitam itu masih tetap ada. Jika mengulangi
perbuatan dosanya maka akan bertambahlah noda hitamnya sehingga akhirnya
menutupinya. Saat itulah terjadi perubahan yang luar biasa pada
dirinya: yang semula malu-malu dalam melakukan dosa menjadi
terang-terangan bahkan bangga dengan dosanya (‘izzah bil itsmi) sehingga
menolak nasihat, sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an:
َูุฅِุฐَุง َِููู َُูู ุงุชَِّู ุงََّููู ุฃَุฎَุฐَุชُْู ุงْูุนِุฒَّุฉُ ุจِุงْูุฅِุซْู
ِ َูุญَุณْุจُُู ุฌَََّููู
ُ ََููุจِุฆْุณَ ุงْูู
َِูุงุฏُ
Dan apabila dikatakan kepadanya:"Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah
kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah
(balasannya) neraka Jahanam. Dan sungguh neraka Jahanam itu tempat
tinggal yang seburuk-buruknya. (QS. Al-Baqarah [2]: 206)
Itulah yang terjadi pada dunia Barat saat mereka akhirnya melegalkan
pernikahan sejenis atau LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender).
Dulu mereka malu-malu melakukannya, sekarang mereka bangga dengan
perilakunya yang menyimpang itu. Dalam setiap pawai mereka mengusung
tulisan PRIDE yang berarti bangga dengan penyimpangannya. Na’udzu
billahi min dzalik…
Rasulullah SAW menyebutkan fenomema akhir zaman dengan munculnya berbagai tindakan buruk yang merajalela:
ุฅِุฐَุง ุงْูุชَุฑَุจَ ุงูุฒَّู
َุงُู َูุซُุฑَ ُูุจْุณُ ุงูุทَِّูุงِูุณَุฉِ ََููุซُุฑَุชِ
ุงูุชِّุฌَุงุฑَุฉُ ََููุซُุฑَ ุงูู
ْุงَُู َูุนَุธَู
َ ุฑَุจَّ ุงูู
ْุงَِู ََููุซُุฑَุชِ
ุงَْููุงุญِุดَุฉُ ََููุงَูุชْ ุขู
ِุฑَุฉُ ุงูุตِّุจَْูุงِู ََููุซُุฑَ ุงِّููุณَุงุกُ َูุฌَุงุฑُ
ุงูุณُّْูุทَุงِู َูุทََُّูู ِูู ุงْูู
َِْููุงِู َูุงْูู
ِْูุฒَุงِู ُูุฑَุจَّู
ุงูุฑَّุฌُُู ุฌَุฑًْูุง َْููุจًุง ุฎَْูุฑٌ َُูู ู
ِْู ุฃَْู ُูุฑَุจَّู ََููุฏุงً َููุง
َُِّูููุฑَ َูุจِْูุฑًุง َููุง َูุฑْุญَู
َ ุตَุบِْูุฑًุง ََْูููุซُุฑُ ุฃَْููุงุฏَ ุงูุฒَِّูุง
ุญَุชَّู ุฅَِّู ุงูุฑَّุฌَُู ََููุบْุดَู ุงْูู
َุฑْุฃَุฉَ ุนََูู َูุงุฑِุนَุฉِ
ุงูุทَّุฑِِْูู ََُُْููููู ุฃَู
ْุซُُُููู
ْ ِูู ุฐَِูู ุงูุฒَّู
َุงِู: َِูู
ุงุนْุชَุฒَْูุชُู
ْ ุนَِู ุงูุทَّุฑِِْูู، َْููุจَุณَُْูู ุฌُُْููุฏَ ุงูุถَّุฃِْู ุนََูู
ُُْูููุจِ ุงูุฐَّุฆุงَุจِ ุฃَู
ْุซُُُููู
ْ ِูู ุฐَِูู ุงูุฒَّู
َุงِู ุงْูู
َุฏَุงِِูู".(
ุงูุทุจุฑุงูู)
“Apabila akhir zaman semakin dekat maka (1) banyak orang yang berpakaian
jubah, (2) dominasi perdagangan (kapitalisme), (3) harta kekayaan
melimpah, (4) para pemilik modal (konglomerat) diagungkan, (5) kemesuman
merajalela, (6) kanak-kanak dijadikan pemimpin, (7) dominasi perempuan,
(8) kelaliman penguasa, (9) manipulasi takaran dan timbangan, (10)
orang lebih suka memelihara anjing piaraannya daripada anaknya sendiri,
(11) tidak menghormati orang yang lebih tua, (12) tidak menyayangi yang
kecil, (13) membiaknya anak-anak zina, sampai-sampai orang bisa
menyetubuhi perempuan di tengah jalan, maka orang yang paling baik di
zaman itu hanya bisa mengatakan: tolonglah kalian menyingkir dari jalan,
(14) mereka berpakaian kulit domba tetapi berhati serigala, orang
paling ideal di zaman itu adalah para penjilat.” (HR, Thabrani)
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Amaliyah Ramadhan telah membentuk umat Islam menjadi pribadi yang
bersih, karena itu untuk mempertahankan kebersihan ini mutlak diperlukan
kontrol sosial. Sebab kehancuran suatu kaum itu bukan karena mereka
syirik kepada Allah, tetapi karena perbuatan yang menyimpang sebagaimana
disampaikan oleh Ibnu Abbas ra:
ู
َุง ุฃَََْููู ุงُููู َْููู
ุงً ุฅَِّูุง ุจِุนَู
َِِููู
ْ، ََููู
ْ ُُِْْูููููู
ْ ุจِุงูุดِّุฑِْู
"Allah tidak menghancurkan suatu kaum kecuali karena perbuatan mereka, dan tidak menghancurkan mereka karena syirik."
Contoh: Kaum Tsamud (kaumnya Nabi Shaleh) karena menyembelih unta,
Ashhabul Aikah (kaumnya Nabi Syu’aib) karena curang dalam timbangan,
kaum Nabi Luth karena homoseksual, Fir’aun dan tentaranya karena
perlakuan buruk kepada Nabi Musa dan Bani Israil.
Jadi control social adalah kunci kesalamatan, sebagaimana difirmankan Allah SWT:
َูู
َุง َูุงَู ุฑَุจَُّู َُِِْููููู ุงُْููุฑَู ุจِุธُْูู
ٍ َูุฃََُْูููุง ู
ُุตِْูุญَُูู
Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara
zalim, sedang penduduknya orang-orang yang melakukan perbaikan. (QS. Hud
[11]:117)
Mereka amar ma’ruf nahi munkar, meskipun dicibir sebagai polisi moral.
Jangan sampai ada pemikiran ketika melihat perbuatan dosa di sekitar
kita: “dosanya yang nanggung dia ini” atau “bukan urusan saya”. Ini
adalah masalah keselamatan bersama. Masyarakat digambarkan oleh
Rasulullah SAW seperti kapal: Jika ada yang mencoba melubangi kapal
meski maksudnya baik agar jangan mengganggu orang-orang yang berada di
dek, harus segera dicegah. Pencegahan ini adalah bagian dari kontrol
sosial. Kalau tidak, maka hancurlah semuanya alias tenggelam.
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah,
Karena itu, kita semua harus aktif melakukan kontrol sosial saat melihat
tindakan buruk agar tindakan buruk tersebut tidak sempat berkembang.
Islam memandang kontrol sosial sebagai sebuah kewajiban dari penolakan
dalam hati hingga mencegahnya dengan tangannya. Sudah seharusnya setiap
kita melihat tindakan menyimpang dari agama, kita pandang itu sebagai
urusan kita, bukan urusan pelakunya saja.
Semoga Allah selalu memperkokoh hati kita dalam Agama Allah:
َูุง ู
َُِّููุจَ ุงُُููููุจِ ุซَุจِّุชْ َْููุจِู ุนََูู ุฏَِِููู
Duhai Dzat Yang Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku di atas agamaMu
ุฌَุนَََููุง ุงُููู َูุฅَِّูุงُูู
ْ ู
َِู ุงَْููุงุฆِุฒَِْูู ุงูุขู
ِِْููู
Semoga Allah SWT menjadikan kita semua menjadi orang yang sukses dari
Ramadhan ke Ramadhan. Semoga kita bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan
yang akan datang.
Marilah kita tutup dengan bermunajat kepada Allah SWT.
ุฅَِّู ุงَููู َูู
َูุงุฆَِูุชَُู ُูุตََُّููู ุนََูู ุงَّููุจِِّู َูุง ุฃََُّููุง
ุงَّูุฐَِูู ุขู
َُููุง ุตَُّููุง ุนََِْููู َูุณَِّูู
ُูุง ุชَุณِْููู
ًุง. ุงูููู
َّ ุตَِّู
َูุณَِّูู
ْ ุนََูู ุณَِّูุฏَِูุง ู
ُุญَู
َّุฏٍ ุฎَْูุฑَ ุงْูุฎَِْูู ุตَุงุญِุจُ ุงَْููุฌِْู
ุงูุฃََْููุงุฑِ. َูุงุฑْุถَ ุงُّูููู
َّ ุนَْู ُِّูู ุงูุตَّุญَุงุจَุฉِ ุฃَุฌْู
َุนِْูู.
َูุนَِู ุงูุชَّุงุจِุนَِْูู َูู
َْู ุชَุจِุนَُูู
ْ ุจِุฅِุญْุณَุงٍู ุฅَِูู َْููู
ِ
ุงูุฏِِّْูู. ุฃูููู
ุงุบูุฑ ููู
ุณูู
ูู ูุงูู
ุณูู
ุงุช ูุงูู
ุคู
ููู ูุงูู
ุคู
ูุงุช ุงูุฃุญูุงุก
ู
ููู
ูุงูุฃู
ูุงุช. ุงูููู
ุงَْููุนَْูุง ุจِู
َุง ุนََّูู
ْุชََูุง َูุนَِّูู
َْูุง ู
َุง
ََْูููุนَُูุง َูุฒِุฏَْูุง ุนِْูู
ًุง ุงَْูุญَู
ْุฏُ ِููู ุนَูู ُِّูู ุญَุงٍู
َููุนُْูุฐُุจَِู ู
ِْู ุญَุงِู ุฃَِْูู ุงَّููุงุฑِ. ุงูููู
ุงْูุตُุฑِ ุงْูู
ُุฌَุงِูุฏَِْูู
ِูู ُِّูู ู
ََูุงٍู َูุฒَู
َุงٍู. ุงูููู
ุงْูุตُุฑِ ุงْูู
ُุฌَุงِูุฏَِْูู ِูู
َِููุณْุทِْูู ุฎُุตُْูุตًุง ِูู ุบَุฒَุฉ
Ya Allah, tolonglah para pejuang Islam di segala tempat dan masa.
Tolonglah mujahidin di Palestina, khususnya di Gaza. Hancurkanlah
tentara-tentara Yahudi. Selamatkanlah kaum muslimin di segala penjuru
dunia.
Ya Allah, berikanlah kami dari takut kami kepadaMu sesuatu yang akan
mencegah kami dari mema’shiyatiMu, dari taat kami kepadaMu sesuatu yang
akan menyampaikan kami ke dalam surgaMu, dan dari yakin kami sesuatu
yang akan membuat kami ringan menghadapi musibah dunia; berikan
kenikmatan melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan kekuatan kami;
jadikan itu sebagai pewarisan hidup kami; balaskan untuk kami orang
yang menzhalimi kami; bela kami atas orang yang memusuhi kami; jangan
jadikan musibah kami dalam urusan agama kami; jangan jadikan dunia
sebagai puncak cita-cita dan puncak ilmu kami; jangan jadikan kami dalam
cengkeraman orang yang tidak mengasihi kami.
Ya Allah, jadikanlah kumpulan kami, jamaah yang dirahmati, tempat orang
muda yang menghormati orang tua, tempat orang tua yang menyayangi orang
muda.
Ya Allah, perbaikilah agama kami yang menjadi pelindung urusan kami,
perbaikilah dunia kami yang menjadi penghidupan kami dan perbaikilah
akhirat kami tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini dapat
menambah kebaikan bagi kami dan jadikanlah kematian itu istirahat bagi
kami dari segala keburukan.
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami selama sebulan penuh di bulan
Ramadhan. Ya Allah, terimalah ibadah puasa kami, shalat fardhu kami,
shalat tarawih kami, shalat witir kami, shalat tahajjud kami, wudhu
kami, ruku’ dan sujud kami, khusyu’ kami, dzikir kami, bacaan al-Qur’an
kami. Kami sadar, ya Allah, semua ibadah yang kami lakukan jauh dari
sempurna. Hanya sebatas itu, ya Allah, kemampuan iman kami. Tapi kami
memohon kepadaMu, dengan sepenuh kerendahan dan sepenuh pengharapan
kami, terimalah itu semua, ya Allah. Ridho-Mu, ya Allah, hanya
ridho-Mu-lah yang kami harapkan melingkupi diri kami, keluarga kami,
orang tua kami, saudara-saudara kami, masyarakat kami, negara kami.
Engkau adalah satu-satunya tempat kami bergantung dan kami memohon
pertolongan. Hanya kepadaMu kami bertawakkal, ya Allah. Ya Allah,
sampaikanlah kami di bulan Ramadhan yang akan datang, sehingga kami
berkesempatan untuk memperbaiki kembali kekurangan-kekurangan kami.
ุฑَุจََّูุง ุชََูุจَّْู ู
َِّูุง ุฅََِّูู ุฃَْูุชَ ุงูุณَّู
ِูุนُ ุงْูุนَِููู
ُ َูุชُุจْ ุนَََْูููุง ุฅََِّูู ุฃَْูุชَ ุงูุชََّّูุงุจُ ุงูุฑَّุญِูู
ُ
ุฑَุจََّูุง ุขุชَِูุง ِูู ุงูุฏَُّْููุง ุญَุณََูุฉً َِููู ุงْูุขุฎِุฑَุฉِ ุญَุณََูุฉً ََِูููุง ุนَุฐَุงุจَ ุงَّููุงุฑِ