Berbuat Baik thd Orang lain, Melapangkan Dada ...
'Aidh al-Qarni
Kebajikan itu sebajik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan
sebaik rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan dapat merasakan
manfaat dari semua itu adalah mereka yang melakukannya. Mereka akan
merasakan "buah"nya seketika itu juga dalam jiwa, akhlak, dan nurani
mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang, tenteram dan damai.
Ketika diri Anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah
terhadap sesama manusia, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman dan
kedamaian hati. Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang yang
terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang
yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang
terkena musibah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua
sisi kehidupan Anda!
Perbuatan baik itu laksana wewangian yang
tidak hanya mendatangkan manfaat bagi pemakainya, tetapi juga
orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan manfaat psikologis dari
kebajikan itu terasa seperti obat-obat manjur yang tersedia di apotik
orang-orang yang berhati baik dan bersih.
Menebar senyum manis
kepada orang-orang yang "miskin akhlak" merupakan sedekah jariyah. Ini,
tersirat dalam tuntunan akhlak yang berbunyi, "... meski engkau hanya
menemui saudaramu dengan wajah berseri." (Al-Hadits)
Sedang
kemuraman wajah merupakan tanda permusuhan sengit terhadap orang lain
yang hanya diketahui terjadinya oleh Sang Maha Gaib.
Seteguk
air yang diberikan seorang pelacur kepada seekor anjing yang kehausan
dapat membuahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Ini
merupakan bukti bahwa Sang Pemberi pahala adalah Dzat Yang Maha Pemaaf,
Maha Baik dan sangat mencintai kebajikan, serta Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.
Wahai orang-orang yang merasa terancam oleh himpitan
kesengsaraan, kecemasan dan kegundahan hidup, kunjungilah taman-taman
kebajikan, sibukkan diri kalian dengan memberi, mengunjungi, membantu,
menolong, dan meringankan beban sesama. Dengan semua itu, niscaya kalian
akan mendapatkan kebahagiaan dalam semua sisinya; rasa, warna, dan juga
hakekatnya.
{Padahal tidak ada seorang pun memberikan
suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya. Tetapi (dia memberikan itu
semata-mata) karena mencari keridhaan Rabb-nya Yang Maha Tinggi. Dan
kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.}
___
*dari buku Laa Tahzan
No comments:
Post a Comment