Oleh : Amin Yusuf, S.Pd.
Sungguh, sebuah keniscayaan bahwa perkembangan dunia medis berjalan
seiring dengan derasnya arus kapitalisme global dan modernisasi yang
kian sulit dikendalikan, Namun perkembangan jenis penyakit juga tidak
kalah cepat berkembang dan beregenerasi. Sementara itu banyak manusia
yang tidak menyadari bahwa Sang Khaliq tidak pernah menciptakan
manusia dengan ditinggalkan begitu saja tanpa ada aturan dari-Nya.
Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah SWT juga menciptakan obatnya,
sebagaimana Sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan penyembuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Ibnu Majah).
Faktanya, memang ada manusia yang mengetahuinya dan ada yang tidak
mengetahuinya. Kenyataan lain yang harus disadari oleh manusia,
bahwa apabila Allah SWT dan Rasul-Nya secara jelas dan tegas menetapkan
suatu penjelasan -termasuk dalam memberikan petunjuk pengobatan- maka
petunjuk pengobatan itu sudah pasti lebih bersifat pertama dan utama.
Dan memang demikianlah kenyataannya, Islam yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW secara Kaffah, bukan saja memberi petunjuk
tentang perikehidupan dan tata cara ibadah kepada Allah SWT secara
khusus yang akan membawa keselamatan dunia dan akhirat, tetapi juga
memberikan banyak petunjuk praktis dan formula umum yang dapat
digunakan untuk menjaga keselamatan lahir dan batin, termasuk yang
berkaitan dengan terapi, penanganan penyakit atau pengobatan secara
holistik.
Petunjuk praktis dan kaidah medis tersebut telah sangat banyak
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan diajarkan kepada para sahabat Nabi
SAW. Bila keseluruhan formula dan kaidah praktis itu dipelajari secara
saksama, tidak salah lagi! Bahwa kaum Muslimin dapat mengembangkannya
menjadi sebuah sistem dan metode (thariqah) pengobatan yang
tidak ada duanya. Disitulah akan terlihat korelasi yang erat antara
sistem pengobatan Ilahi dengan sistem pengobatan manusia. Karena Allah
SWT telah menegaskan: “Telah diciptakan bagi kalian semua segala apa yang ada di muka bumi ini” (QS. Al Baqarah [2]: 29.
Ilmu pengobatan beserta segala media dan materinya, termasuk yang
diciptakan oleh Allah SWT tidak hanya untuk kaum muslimin saja, tetapi
juga untuk kepentingan seluruh umat manusia.
Ingatlah! Islam adalah agama dan Ideologi yang sempurna, yang
dibawa Rasulullah SAW bukan hanya kepada orang sehat tapi juga kepada
orang yang sakit, maka cara pelaksanakannya juga disediakan. Untuk
itu, sudah seharusnya kaum Muslimin menghidupkan kembali
kepercayaan terhadap berbagai jenis obat (Madu, Habatussauda, Zaitun,
dsb.) dan metode pengobatan (Alqur’an, Bekam, Ruqyah, dll.) yang telah
diajarkan Rasulullah SAW sebagai metode terbaik untuk mengatasi berbagai
macam penyakit. Namun tentu semua jenis pengobatan dan obat-obatan
tersebut hanya terasa khasiatnya bila disertai dengan sugesti dan
keyakinan.
Karena -demikian dinyatakan Ibnul Qayyim- bahwa “keyakinan adalah doa”. Bila pengobatan manusia mengenal istilah placebo
(semacam penanaman sugesti lalu memberikan obat netral yang sebenarnya
bukan obat dari penyakit yang dideritanya), maka Islam mengenal istilah
Do’a dan keyakinan. Dengan pengobatan yang tepat, dosis yang sesuai
disertai doa dan keyakinan (Spiritual Healing), tidak ada penyakit yang tidak bisa diobati, kecuali penyakit yang membawa pada kematian. Jabir RA membawakan hadits dari Rasulullah SAW: “Setiap penyakit ada obatnya, Maka bila obat itu mengenai penyakit akan sembuh dengan izin Allah SWT.” (HR. Muslim)
Al-Qur`an dan As-Sunnah yang shahih sarat dengan beragam penyembuhan
dan obat yang bermanfaat dengan izin Allah SWT. Sehingga seharusnya
kita tidak terlebih dahulu berpaling dan meninggalkannya untuk
beralih kepada pengobatan kimiawi yang ada di masa sekarang. Karena
itulah Ulama Salafus Sholeh, sekaligus Ahli Kedokteran & Pengobatan
Islam, Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata: “Sungguh Mereka
(para tabib) telah sepakat bahwa ketika memungkinkan pengobatan
dengan bahan makanan maka jangan beralih kepada obat-obatan
kimiawi. Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana, maka
jangan beralih memakai obat yang kompleks. Mereka mengatakan bahwa
setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu
dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan
kimiawi.” Ibnul Qayyim juga berkata: “Berpalingnya
manusia dari cara pengobatan Nubuwwah seperti halnya
berpalingnya mereka dari pengobatan dengan Alqur’an, yang
merupakan obat bermanfaat.”
Maka, tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan
Nabawiyyah sekadar sebagai pengobatan “tradisional” maupun alternatif
lain. Justru sepantasnya dia menjadikannya sebagai cara pengobatan
yang UTAMA, karena kepastiannya datang dari Allah SWT lewat lisan
Rasulullah SAW. Sementara pengobatan dengan obat-obatan kimiawi
(pengobatan cara barat), boleh saja manusia menggunakannya sebagai
pelengkap dan pendukung pengobatan, namun kepastiannya tidak seperti
kepastian yang didapatkan dengan Thibbun Nabawi, Pengobatan yang
diajarkan Nabi SAW diyakini kesembuhannya karena bersumber dari
wahyu. Sementara pengobatan dari selain Nabi Muhammad SAW kebanyakan
hanyalah berangkat dari dugaan atau dengan pengalaman/ uji coba semata.
Ibnul Qayyim kembali berpesan: “Pengobatan Ala Nabi tidak seperti layaknya pengobatan para ahli medis”.
Dengan demikian, Pengobatan Ala Nabi dapat diyakini dan bersifat pasti (qath’i), bernuansa ilahiah, Alamiah, berasal dari wahyu dan misykat Nubuwwah, Ilmiah serta berasal dari kesempurnaan akal melalui proses berfikir (aqliyah).
Namun tentunya, berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seorang
hamba tidak boleh bersandar semata dengan pengobatan tertentu, dan
tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan sakitnya.
Seharusnya ia bersandar dan bergantung kepada Al Khaliq, Dzat yang memberikan penyakit dan menurunkan obatnya sekaligus, yakni Allah SWT Robbul Izzati.
Seorang hamba hendaknya selalu bersandar pada hukum dan aturan-Nya
dalam segala keadaannya. Hendaknya seseorang yang sakit selalu berdoa
memohon kepada-Nya agar menghilangkan segala kemudharatan dan mengambil
hikmah dari berbagai penyakit yang telah menimpa dirinya. Wallohu a’lam bish-showaab. []
visi
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS An Nahl [16]:97).
Monday, February 25, 2013
Keajaiban Hewan dan Batu dlm sejarah Islam
1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis?
Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan.
Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut.
Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin - Almakasarcom -
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis?
Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,
“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].
4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan.
Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata,
“Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
“Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]
7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut.
Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin - Almakasarcom -
Wednesday, February 20, 2013
Etika Terhadap Orang Kafir
(Arrahmah.com) - Orang
Muslim meyakini bahwa seluruh agama adalah batil kecuali agama Islam
yang merupakan agama yang benar, dan bahwa para pemeluk semua agama
adalah kafir, kecuali pemeluk agama Islam, karena mereka orang-orang
Mukmin dan orang-orang Muslim. Mereka yakin karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta’ala,
Firman Allah Ta’ala,
“Agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 19).
“Siapa saja yang memilih agama selain Islam, Allah
tidak akan menerima amalnya. Kelak di akhirat, orang semacam itu
termasuk orang-orang yang celaka nasibnya.” (Ali Imran: 85).
“Pada hari ini Aku telah menjadikan Islam agama yang
sempurna untuk kalian. Aku telah berikan hidayah-Ku kepada kalian dengan
sempurna. Aku meridhai Islam menjadi agama kalian.” (Al-Maidah: 3).
Dengan dalil-dalil Ilahi yang benar di atas, orang Muslim
mengetahui bahwa semua agama sebelum Islam telah dihapus dengan Islam,
dan bahwa Islam adalah agama seluruh manusia. Oleh karena itu, Allah
Ta’ala tidak menerima agama selain Islam dari siapa pun, dan tidak
meridhai Syariat selain Syariat Islam.
Dari sinilah, orang Muslim menyadari bahwa siapa saja yang
tidak menyembah Allah Ta’ala dengan agama Islam ia orang kafir. Untuk
itu, ia menerapkan etika-etika berikut terhadap orang kafir:
-
Tidak mengakui kekafirannya, dan tidak meridhainya, karena meridhai kekafiran adalah kekafiran.
-
Benci kepada orang kafir karena kebencian Allah Ta’ala kepadanya,
sebab cinta dan benci itu harus karena-Nya. Oleh karena itu, selagi
Allah Azza wa Jalla membencinya karena kekafirannya, maka orang Muslim
pun membenci orang kafir, karena kebencian-Nya kepadanya.
-
Tidak memberikan loyalitas dan kasih sayang kepadanya, karena dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta’ala,
“Orang-orang mukmin tidak boleh mengangkat orang-orang kafir seba¬gai pemimpin untuk mengurus orang mukmin.” (Ali Imran: 28).
“Wahai Muhammad, engkau tidak akan menemukan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Sekalipun orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya itu adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka, atau keluarga besar mereka.” (Al-Mujadilah: 22).
-
Berbuat adil terhadapnya, dan berbuat baik kepadanya jika ia bukan
orang kafir yang harus diperangi, karena Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai orang-orang beriman, Allah tidak melarang kalian berbuat baik dan berlaku adil kepada orang-orang kafir yang tidak memerangi kalian karena agama kalian. Mereka juga tidak me¬ngusir kalian dari kampung halaman kalian. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 8).
Pada ayat yang mulia di atas, Allah Ta’ala membolehkan berbuat adil, dan berbuat baik kepada orang-orang kafir, kecuali orang-orang kafir yang wajib diperangi, karena mereka mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri dalam ketentuan orang-orang yang wajib diperangi.
-
Menyayanginya dengan kasih sayang umum dengan memberinya makan jika
ia lapar, memberinya minum jika ia kehausan, mengobatinya jika ia sakit,
menyelamatkannya dan kebinasaan, dan menjauhkan gangguan daripadanya,
karena dalil-dalil berikut:
Sabda Rasulullah saw.,
“Sayangilah orang yang ada di bumi niscaya engkau disayangi siapa yang ada di langit.” (Diriwayatkan Ath-Thabrani dan Al-Hakim. Hadits ini shahih).
“Pada setiap orang yang mempunyai hati yang basah terdapat pahala.” (Diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih).
-
Tidak mengganggu harta, darah, dan kehormatannya, jika ia bukan termasuk orang yang wajib diperangi, karena dalil-dalil berikut:
Sabda Rasulullah saw.,
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku haramkan kezhaliman atas Diri-Ku, dan Aku mengharamkannya terhadap kalian. Oleh karena itu, kalian jangan saling menzhalimi’.” (Diriwayatkan Muslim).
“Barangsiapa menyakiti orang kafir dzimmi, maka Aku menjadi lawannya pada hari kiamat.” (Diriwayatkan Muslim).
-
Ia boleh memberinya hadiah, menerima hadiahnya, dan memakan hadiahnya
jika ia Ahli Kitab orang Yahudi, dan orang Nasrani, berdasarkan
dalil-dalil berikut:
Firman Allah Ta’ala,
“Pada hari ini dihalalkan bagi kalian semua yang baik. Sembelihan golong¬an kaum Yahudi dan Nasrani halal bagi kalian. Sembelihan kalian pun halal bagi mereka…” (Al Maidah: 5).
Dikisahkan dengan shahih bahwa Rasulullah saw. diundang makan oleh orang Yahudi Madinah, kemudian beliau memenuhi undangannya, dan memakan makanan yang dihidangkan kepada beliau.
-
Tidak menikahkan wanita Mukminah dengannya, dan boleh menikahi
wanita-wanita kafir dan Ahli Kitab, berdasarkan dalil-dalil berikut:
Allah Ta’ala melarang pernikahan wanita Mukminah dengan orang kafir secara mutlak dalam firman-Nya,
“Wahai orang-orang beriman, apabila perempuan-perempuan mukmin datang kepada kalian untuk hijrah, maka hendaklah kalian uji keimanan mereka. Allah Maha Mengetahui keimanan mereka. Jika kalian telah mengetahui bahwa mereka benar-benar beriman, janganlah kalian kembalikan perempuan-perempuan mukmin itu kepada suami-suami mereka yang kafir. Perempuan-perempuan mukmin itu tidak lagi halal bagi laki-laki kafir, dan laki-laki kafir tidak halal bagi perempuan mukmin.” (Al-Mumtahanah: 10).
“Janganlah kalian menikahkan perempuan-perempuan mukmin dengan laki-laki musyrik sampai mereka beriman. Budak laki-laki mukmin sungguh lebih baik daripada seorang laki-laki musyrik, sekalipun laki-laki musyrik itu menyenangkan hati kalian.” (Al-Baqarah: 221).
Allah Ta’ala membolehkan seorang Muslim menikahi wanita-wanita Ahli Kitab dalam firman-Nya,
“Perempuan-perempuan mukmin dan perempuan-perempuan Yahudi dan Nasrani yang menjaga kehormatannya, dihalalkan untuk kalian jadikan istri dengan memberikan maskawin kepada mereka, bukan untuk dizinai atau dijadikan gundik. Siapa saja yang keluar dari Islam, sungguh pahala amalnya gugur. Pada hari akhirat kelak ia termasuk orang-orang yang rugi“ (Al-Maidah: 5).
-
Mendoakannya jika ia bersin dengan memuji Allah dan berkata, “Semoga Allah memberi petunjuk kepadamu, dan memperbaiki urusanmu.” Karena Rasulullah pernah bersin di samping orang orang Yahudi, karena mengharap mereka berkata, “Semoga Allah merahmatimu,” kemudian beliau mendoakan balik, “Semoga Allah memberi petunjuk kepada kalian, dan memperbaiki urusan kalian.”
-
Tidak memulai ucapan salam kepadanya, dan jika orang kafir mengucapkan salam kepadanya, ia menjawabnya dengan mengatakan, “Wa’alaikum (juga atas kalian)”. Karena Rasulullah bersabda,
“Jika orang-orang Ahli Kitab mengucapkan salam kepada kalian, maka katakan kepada mereka, ‘Wa’alaikum’ (juga atas kalian).” (Muttafaq Alaih).
-
Menyempitkan ruang geraknya jika bertemu dengannya di salah satu jalan ke jalan yang paling sempit, karena Rasulullah bersabda,
“Janganlah kalian memulai mengucapkan salam kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen. Jika kalian bertemu dengan salah seorang dari mereka di jalan, maka mendorongnya ke jalan yang paling sempit baginya.” (Diriwayatkan Abu Daud dan Ath-Thabrani. Hadits ini hasan).
-
Tampil beda dengannya, dan tidak menirunya dalam hal-hal yang tidak
penting, misalnya memanjangkan jenggotnya jika ia tidak memanjangkannya,
mengecatnya jika ia tidak mengecatnya, dan berbeda dengannya dalam
pakaian, atau kopiah, karena dalil-dalil berikut:
Sabda Rasulullah saw.,
“Dan barangsiapa meniru satu kaum, ia termasuk mereka.” (Muttafaq Alaih).
“Hendaklah kalian berbeda dan orang-orang musyrik, panjangkan jenggot, dan cukurlah kumis.” (Muttafaq Alaih).
“Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristen tidak mengecat, maka berbedalah dari mereka.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
Maksudnya mewarna jenggot, atau rambut dengan warna kuning, atau merah. Sedang mewamainya dengan warna hitam dilarang Rasulullah saw., karena Imam Muslim meriwayatkan, bahwa beliau bersabda,
“Rubahlah ini (rambut putih) dan tinggalkan warna hitam.” (Diriwayatkan Muslim).
Sumber: Diadaptasi dari Abu Bakr Jabir al-Jazairi, Minhaajul Muslim, atau Ensiklopedi Muslim: Minhajul Muslim, terj. Fadhli Bahri (Darul Falah, 2002), hlm. 168-172
*Terjemahan Al Qur’an menggunakan Tarjamah Tafsiriyah karya Ustadz Muhammad Thalib.
(Ukasyah/alislamu/arrahmah.com)Husnuzhon (Baik Sangka) : Cara Mudah Meraih Surga
Husnuzhon, mudah dikatakan, sangat sulit diamalkan dan banyak disepelekan.
Dari Anas Bin Malik Radhiyallohu ‘Anhu belia meriwayatkan :
Suatu ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam tiba-tiba-tiba beliau bersabda :
Tidak lama kemudian datanglah seseorang –yang tidak begitu dikenal- dari kalangan Anshar, yang jenggotnya masih basah dengan air wudhu’ sambil menenteng sandal di tangan kirinya.
Keesokan harinya kami duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam dan beliau mengatakan hal sama lalu muncul orang yang sama dengan melakukan hal yang sama pula. Demikian terjadi hingga tiga hari berturut-turut.
Ketika Rasulullah berdiri dari tempat duduk beliau Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti laki-laki tersebut seraya berkata :
“Aku sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan pulang ke rumah sampai tiga hari ini. Bolehkah aku menginap di rumahmu wahai saudaraku ?” Orang itu ternyata mengijinkan.
Kemudian Anas bin Malik melanjutkan :
“Setelah Abdullah bin Amr bin Ash menginap selama tiga hari, ia pun menceritakan apa yang dilihatnya. Ternyata ia tidak melihat orang itu bangun malam untuk sholat tahajjud, kecuali hanya terjaga sebentar lalu tidur lagi. Dan setiap kali ia terjaga, ia hanya berdzikir dan bertakbir lalu kembali tidur hingga datang waktu sholat Shubuh.
Selama tiga hari berturut-turut setiap kali engkau datang ke masjid, Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam selalu bersabda :
“Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga”, maka aku sangat ingin mengetahui amal ibadah apa yang telah engkau lakukan sehingga aku bisa menirumu. Tetapi selama tiga hari ini aku bersamamu aku tidak melihat sesuatu yang istimewa dari dirimu”.
Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan sehingga Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam berkata seperti itu ?”.
“Memang tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini”. Jawab orang itu.
“Maka aku pun segera pergi meninggalkan orang itu”, kata Abdullah bin Amr Amr bin Ash. Seketika itu ia memanggilku dan berkata :
Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab :
(HR Ahmad dan Nasa’i dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth berdasar syarat-syarat Bukhari & Muslim)
(saifalbattar/Ustadz Fuad Al Hazimi/arrahmah.com)
Dari Anas Bin Malik Radhiyallohu ‘Anhu belia meriwayatkan :
Suatu ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam tiba-tiba-tiba beliau bersabda :
يَطْلُعُ عَلَيْكُمُ الآنَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga”.Tidak lama kemudian datanglah seseorang –yang tidak begitu dikenal- dari kalangan Anshar, yang jenggotnya masih basah dengan air wudhu’ sambil menenteng sandal di tangan kirinya.
Keesokan harinya kami duduk-duduk bersama Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam dan beliau mengatakan hal sama lalu muncul orang yang sama dengan melakukan hal yang sama pula. Demikian terjadi hingga tiga hari berturut-turut.
Ketika Rasulullah berdiri dari tempat duduk beliau Abdullah bin Amr bin Ash mengikuti laki-laki tersebut seraya berkata :
“Aku sedang bertengkar dengan ayahku dan aku bersumpah tidak akan pulang ke rumah sampai tiga hari ini. Bolehkah aku menginap di rumahmu wahai saudaraku ?” Orang itu ternyata mengijinkan.
Kemudian Anas bin Malik melanjutkan :
“Setelah Abdullah bin Amr bin Ash menginap selama tiga hari, ia pun menceritakan apa yang dilihatnya. Ternyata ia tidak melihat orang itu bangun malam untuk sholat tahajjud, kecuali hanya terjaga sebentar lalu tidur lagi. Dan setiap kali ia terjaga, ia hanya berdzikir dan bertakbir lalu kembali tidur hingga datang waktu sholat Shubuh.
Selama tiga hari berturut-turut setiap kali engkau datang ke masjid, Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam selalu bersabda :
“Sebentar lagi akan datang seorang laki-laki ahli surga”, maka aku sangat ingin mengetahui amal ibadah apa yang telah engkau lakukan sehingga aku bisa menirumu. Tetapi selama tiga hari ini aku bersamamu aku tidak melihat sesuatu yang istimewa dari dirimu”.
Apa sebenarnya yang telah engkau lakukan sehingga Rasulullah Shollallohu ‘alaihi Wasallam berkata seperti itu ?”.
“Memang tidak ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini”. Jawab orang itu.
“Maka aku pun segera pergi meninggalkan orang itu”, kata Abdullah bin Amr Amr bin Ash. Seketika itu ia memanggilku dan berkata :
مَا هُوَ إِلاَّ مَا رَأَيْتَ غَيْرَ أَنِّى لاَ أَجِدُ فِى
نَفْسِى لأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ غِشًّا وَلاَ أَحْسُدُ أَحَداً عَلَى
خَيْرٍ أَعْطَاهُ اللَّهُ إِيَّاهُ
“Tidak Ada yang istimewa dalam diriku kecuali yang telah
engkau saksikan sendiri selama tiga hari ini, hanya saja tidak pernah
terdetik sedikit pun dalam hatiku buruk sangka terhadap saudaraku sesama
Muslim dan Aku tidak pernah merasa iri terhadap nikmat dan karunia yang
Allah berikan kepada seserorang di antara mereka”.Abdullah bin Amr Amr bin Ash pun menjawab :
هَذِهِ الَّتِى بَلَغَتْ بِكَ وَهِىَ الَّتِى لاَ نُطِيقُ
“Inilah kelebihan yang engkau miliki dan yang tidak mungkin dapat kami lakukan”.(HR Ahmad dan Nasa’i dan dinyatakan Shahih oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth berdasar syarat-syarat Bukhari & Muslim)
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ
سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ
آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan
kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS Al
Hasyr 10).(saifalbattar/Ustadz Fuad Al Hazimi/arrahmah.com)
Merokok bisa membusukkan Otak
Merokok ternyata bisa membuat otak busuk dengan merusak memori, daya belajar dan penalaran, menurut para peniliti dari King’s College London, BBC melaporkan.
Studi dari 8.800 orang yang berusia 50-an, menunjukkan tekanan darah dan kelebihan berat badan juga nampaknya mempengaruhi pada otak, tetapi untuk tingkat yang lebih rendah.
Para ilmuwan yang terlibat penelitian ini mengatakan bahwa orang-orang perlu menyadari bahwa gaya hidup seperti itu bisa merusak pikiran serta tubuh. Studi mereka ini dipublikasikan di jurnal Age and Ageing.
Para peneliti di kampus tersebut menyelidiki keterkaitan antara kemungkinan serangan jantung atau stroke dan keadaan otak.
Data tentang kesehatan dan gaya hidup dari kelompok orang berusia 50-an dikumpulkan dan menjalani tes otak, juga menyuruh para peserta belajar kata-kata atau nama-nama hewan sebanyak yang mereka bisa dalam satu menit.
Mereka semua diuji kembali setelah empat hingga delapan tahun kemudian.
Hasilnya menunjukkan bahwa resiko secara kesuluruhan serangan jantung atau stroke adalah “secara signifikan terkait dengan penurunan kognitif” dengan orang-orang pada resiko tertingi menunjukkan penurunan terbesar.
Studi juga mengatakan ada keterkaitan yang konsisten antara merokok dan skor lebih rendah dalam tes ini.
Salah satu dari peneliti, Dr. Alex Dregan, mengatakan, “Penurunan kognitif menjadi berhubungan dengan penuaan dan peningkatan jumlah orang yang mengganggu fungsi sehari-hari dan kesejahteraan. Kami telah mengindentifikasi sejumlah faktor resiko yang bisa dikaitkan dengan penurunan kognitif, yang semuanya, bisa dimodifikasi.”
“Kami perlu membuat orang menyadari akan kebutuhan untuk melakukan perubahan gaya hidup karena resiko penurunan kognitif,” tambahnya.
Namun para peneliti tidak tahu bagaimana penurunan demikian bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari orang-orang. Mereka juga tidak yakin apakan penurunan dini dalam fungsi otak ini bisa menyebabkan kondisi seperti demensia.
Dr. Simon Ridley, dari Penelitian Alzheimer Inggris, mengatakan, “Penelitian telah berulang kali mengaitkan merokok dan tekanan darah tinggi dengan resiko yang lebih besar penurunan kognitif dan demensia, dan studi ini menambah bobot bukti itu.. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kesehatan kardiovaskular anda pada pertengahan usia.” (siraaj/arrahmah.com)
Pengaruh Makanan thd Perilaku
Suatu ketika Syeikh Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Beberapa mahasiswa menanyakan padanya tentang alasan ajaran Islam mengharamkan babi. “Umat Islam mengatakan babi itu haram karena memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba, dan bakteri-bakteri berbahaya. Sekarang, semua itu sudah hampir tidak ada karena babi dipelihara di peternakan modern, kebersihannya terjamin, dan proses sterilisasi yang sudah memadai. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba berbahaya?”
Muhammad Abduh tidak langsung menjawab. Dengan cerdik beliau minta dihadirkan 2 ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina, serta 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina.
Mereka bertanya, “Untuk apa semua ini?”
"Penuhi apa yang saya minta, maka akan saya perlihatkan satu rahasia,” jawab Syeikh
Mereka memenuhi permintaan Muhammad Abduh. Pemikir Islam ini segera mengurung 2 ekor ayam jantan bersama 1 ekor ayam betina dalam 1 kandang.
Apa yang terjadi? Dua ekor ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh untuk mendapatkan ayam betina. Setelah itu Muhammad Abduh melepas 2 ekor babi jantan dengan 1 ekor babi betina. Kali ini, mereka menyaksikan sebuah “keanehan”. Tidak ada sedikit pun perkelahian utk memperebutkan babi betina. Tanpa rasa cemburu dan harga diri, babi jantan yang satu justru membantu babi jantan lainnya melaksanakan hajat seksualnya. Mengapa hal ini terjadi? “
Saudara-saudariku semua, daging babi membunuh ‘ghirah’ orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian.
Seorang lelaki dari kalian membiarkan istrinya bersama lelaki lain, tanpa rasa cemburu.
Seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, tapi kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu dan was-was.
Sesungguhnya, daging babi itu menularkan sifat-sifat buruk pada orang yang memakannya.
Muhammad Abduh kemudian memberikan contoh-contoh baik dalam syariat Islam. Misalnya, Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran serta memakan kotorannya. Siapapun yang ingin menyembelihnya harus mengurungnya selama beberapa hari serta memberinya pakan yg sesuai. Mengapa? Agar perutnya terbebas dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba berbahaya yang bisa menular pada manusia. Itulah hukum Allah. Itulah perlindungan dan kasih sayang Al-Khaliq kepada manusia.
(Disalin dari buku “Haram Bikin Seram” karya Tauhid Nur Azhar)
Penyakit Yg menimpa Perempuan yg Tidak Berjilbab
Rasulullah bersabda, “Para wanita yang
berpakaian tetapi (pada hakikatnya) telanjang, lenggak-lengkok, kepala
mereka seperti punuk unta, mereka tidak akan masuk surga dan tiada
mencium semerbak harumnya (HR. Abu Daud) Rasulullah bersabda, “Tidak
diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab) (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: ”Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultravioletdalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???
( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )
Penelitian ilmiah kontemporer telah menemukan bahwasannya perempuan yang tidak berjilbab atau berpakaian tetapi ketat, atau transparan maka ia akan mengalami berbagai penyakit kanker ganas di sekujur anggota tubuhnya yang terbuka, apa lagi gadis ataupun putri-putri yang mengenakan pakaian ketat-ketat. Majalah kedokteran Inggris melansir hasil penelitian ilmiah ini dengan mengutip beberapa fakta, diantaranya bahwasanya kanker ganas milanoma pada usia dini, dan semakin bertambah dan menyebar sampai di kaki. Dan sebab utama penyakit kanker ganas ini adalah pakaian ketat yang dikenakan oleh putri-putri di terik matahari, dalam waktu yang panjang setelah bertahun-tahun. Dan kaos kaki nilon yang mereka kenakan tidak sedikitpun bermanfaat didalam menjaga kaki mereka dari kanker ganas. Dan sungguh Majalah kedokteran Inggris tersebut telah pun telah melakukan polling tentang penyakit milanoma ini, dan seolah keadaan mereka mirip dengan keadaan orang-orang pendurhaka (orang-orang kafir Arab) yang di da’wahi oleh Rasulullah. Tentang hal ini Allah berfirman: ”Dan ingatlah ketika mereka katakan: Ya Allah andai hal ini (Al-Qur’an) adalah benar dari sisimu maka hujanilah kami dengan batu dari langit atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih” ( Q.S. Al-Anfaal:32)
Dan sungguh telah datang azab yang pedih ataupun yang lebih ringan dari hal itu, yaitu kanker ganas, dimana kanker itu adalah seganas-ganasnya kanker dari berbagai kanker. Dan penyakit ini merupakan akibat dari sengatan matahari yang mengandung ultravioletdalam waktu yang panjang disekujur pakaian yang ketat, pakaian pantai (yang biasa dipakai orang-orang kafir ketika di pantai dan berjemur di sana) yang mereka kenakan. Dan penyakit ini terkadang mengenai seluruh tubuh dan dengan kadar yang berbeda-beda. Yang muncul pertama kali adalah seperti bulatan berwarna hitam agak lebar. Dan terkadang berupa bulatan kecil saja, kebanyakan di daerah kaki atau betis, dan terkadang di daerah sekitar mata; kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh disertai pertumbuhan di daerah-daerah yang biasa terlihat, pertautan limpa (daerah di atas paha), dan menyerang darah, dan menetap di hati serta merusaknya.
Terkadang juga menetap di sekujur tubuh, diantaranya: tulang, dan bagian dalam dada dan perut karena adanya dua ginjal, sampai menyebabkan air kencing berwarna hitam karena rusaknya ginjal akibat serangan penyakit kanker ganas ini. Dan terkadang juga menyerang janin di dalam rahim ibu yang sedang mengandung. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak akan hidup lama, sebagaimana obat luka sebagai kesempatan untuk sembuh untuk semua jenis kanker (selain kanker ganas ini), dimana obat-obatan ini belum bisa mengobati kanker ganas ini.
Dari sini, kita mengetahui hikmah yang agung anatomi tubuh manusia di dalam perspektif Islam tentang perempuan-perempuan yang melanggar batas-batas syari’at. yaitu bahwa model pakaian perempuan yang benar adalah yang menutupi seluruh tubuhnya, tidak ketat, tidak transparan, kecuali wajah dan telapak tangan. Dan sungguh semakin jelaslah bahwa pakaian yang sederhana dan sopan adalah upaya preventif yang paling bagus agar tidak terkena “adzab dunia” seperti penyakit tersebut di atas, apalagi adzab akhirat yang jauh lebih dahsyat dan pedih. Kemudian, apakah setelah adanya kesaksian dari ilmu pengetahuan kontemporer ini -padahal sudah ada penegasan hukum syari’at yang bijak sejak 14 abad silam- kita akan tetap tidak berpakaian yang baik (jilbab), bahkan malah tetap bertabarruj???
( Sumber: Al-I’jaaz Al-Ilmiy fii Al-Islam wa Al-Sunnah Al-Nabawiyah, Oleh: Muhammad Kamil Abd Al-Shomad )
Khasiat Luar Biasa Habbatussauda'
Hadist Tentang Khasiat Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.”
Nabi SAW mengabarkan bahwa Habbatus Sauda berkhasiat menyembuhkan setiap penyakit. Kata syifa’ (kesembuhan) dalam seluruh hadist disebut tanpa dima’rifahkan dengan alif dan lam. Semuanya dalam struktur positif, sehingga dengan demikian kata tersebut bersifat nakiroh (indefinite, tidak spesifik) yang biasanya bermakna umum. Selanjutnya, kita bisa mengatakan bahwa dalam Habbatus Sauda’ terdapat potensi penyembuhan terhadap setiap penyakit.
Apakah Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) itu?
Habatussauda merupakan tanaman semak belukar yang tumbuh liar pada setiap musim di beberapa kawasan seperti di utara Afrika, Asia dan Jazirah Arab.
Nama ilmiahnya adalah Nigella sativa. Berbatang pendek, tingginya 50 cm. Tanaman ini masih satu famili dengan Adas (Foeniculum capillaceum) dan Anise (Pimpinella anisum), sehingga terkadang dikira salah satu jenis tumbuhan adas. Buahnya berbentuk mirip kapsul, yang di dalamnya terdapat benih berwarna putih dengan bentuk segi empat. Warnanya cepat sekali berubah menjadi hitam jika terkena udara.
Belakangan ini tidak kurang dari 150 penelitian yang dimuat di berbagai jurnal ilmiah semakin memperkuat bukti tentang berbagai khasiat yang pernah disebutkan oleh orang-orang terdahulu tentang tumbuhan ini. Penelitian ini kebanyakkan berasal dari Eropa, khususnya Austria dan Jerman yang berada di barisan terdepan dari negara-negara yang mempromosikan dihidupkannya kembali pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif.
Cara Kerja Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Habatussauda mengandung aneka vitamin, mineral, protein nabati, juga asam lemak tak jenuh. Habbatussauda juga mengandung asam lemak esensial yang penting bagi kesehatan kulit, rambut, selaput lendir, pengendalian tekanan darah, produksi hormon dalam tubuh, dll.
Selain kandungan bahan-bahan alami tersebut, habatussausa juga mengandung nigellon, yang termasuk dalam kategori zat anti-oksidan alami, seperti vitamin C dan A. Habatussauda juga mengandung glutathion yang memeilki peran fundamental dalam melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas. Sejumlah hasil penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini menyatakan bahwa fungsi protektif Nigellon mampu melindungi tubuh dari berbagai bahaya zat-zat asing.
Unsur-unsur kimiawi dalam Habbatus Sauda’
Penggunaan Habbatus Sauda (Jinten Hitam)’
Ekstrak heksan biji jinten hitam (Nigella sativa Lor) potensial dikembangkan sebagai imunomodulator pada penderita imunodefisiensi seperti pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami penurunan jumlah sel CD4, kata Akrom M.Kes, dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
“Ekstrak heksan biji jinten hitam (EHBJH) dapat dikembangkan sebagai agen kemopreventif antikarsinogenesis melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif dan imunomodulator,” katanya dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (4/2/2013).
Menurut dia, efek EHBJH dapat meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFNgamma, dan hematoprotektor. Keberhasilan biji jinten hitam meningkatkan jumlah sel CD4 dan CD8 serta berdampak pada populasi sel CD4CD25Treg memberikan harapan pada pasien-pasien HIV-AIDS yang menjalani terapi antiretroviral (ARV) sebagai terapi ajuvan.
“Meskipun baru skala penelitian laboratorium melalui pemberian ekstrak heksan biji jinten hitam pada tikus, diketahui timokuinon memiliki efek kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus bahkan mampu menurunkan 81-97 persen tingkat kematian, menghambat kerusakan hepar dan ginjal serta meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin,” katanya.
Ia mengatakan, ekstrak heksan biji jinten juga mampu menurunkan 45-50 persen insidensi pembentukan nodul dan menurunkan 70-90 persen pembentukan adenokarsinoma mamae tikus yang diinduksi dimetilbenz(a)antracene.
Selain itu, aktivitas dan mekanisme imunomodulator antihematoksik ekstrak heksan biji jinten hitam diketahui mampu meningkatkan jumlah limfosit darah tepi, meningkatkan jumlah limfosit CD4Th, CD8 dan CD4CD25treg, meningkatkan berat limpa dan jumlah limfosit serta aktivitas limfosit dalam mensekresi IFNgamma.
Menurut dia biji jinten hitam secara empirik sudah dipakai sebagai bahan jamu untuk pengobatan herbal yang mampu mengobati berbagai kelainan di antaranya sebagai imunomodulator, antivirus, antidiabetes mellitus, antikanker, antiasma, dan antiepilepsi.
“Kandungan timokuinon, nigelon, dan asam lemak tak jenuh dalam biji jinten hitam merupakan kandungan yang diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif, dan imunomodulator,” kata Akrom.
Prof. Wadi’ah Shalih Bakr meraih Doktor di bidang Biokimia dari Universitas di Inggris melalui disertasinya yang berjudul “Klasifikasi dan efek Obat terhadap Enzim-enzim Idionukleotida Kerongkongan pada Jaringan Payudara.
Di dalam disertasinya, ia mengupas pengaruh ekstrak habbatus sauda’ terhadap enzim-enzim nukleotida dalam jaringan.
Dalam disertasinya, dipaparkan terlebih dahulu beberapa riset yang telah dilakukan sebelumnya mengenai habbatus sauda’. Ia menyebutkan bahwa ada sejumlah laporan laboratorium yang menyebutkan efek nyata ekstrak habbatus sauda’ terhadap pengobatan. Sebagai contoh adalah ketika ekstrak habbatus sauda diberikan kepada tikus secara oral, maka hal itu berperan melindungi organ hati dari keracunan yang ditimbulkan oleh enzim D-Glukosa Amyn (El Dakhakhny and Madi, 1995).
Beberapa riset lain menguatkan bahwa minyak habbatus sauda’ memiliki peran yang sangat efektif dan baik dalam pengobatan sesak nafas (Gomaa et al, Chakravarty, 1993). Peneliti, Toppozada dkk, menemukan bahwa minyak habbatussauda sangat berkhasiat sebagai anti bakteri dan mikro organisme lain. Zat-zat aktif pada Habbatus Sauda’ juga sukses digunakan untuk mengobati infeksi telinga dan nyeri-nyeri pada rahang atas.
El-Kadi et al, 1990, membuktikan bahwa salah satu khasiat habbatus sauda’ adalah pengaruhnya dalam memperbaiki perbandingan sel-sel T pembantu terhadap sel-sel T penekan pada para penderita kelemahan sistem kekebalan, dimana kondisi mereka membaik, jumlah sel-sel T pembantu meningkat sedangkan jumlah sel-sel T penekan berkurang.
Berdasarkan uji kimiawi, terbukti bahwa minyak habbatussauda mencegah terjadinya kanker kulit pada tikus (El-Moufty, 1995).
Kreober 1993, menyatakan bahwa biji dan minyak habbatus sauda mengandung efek diuretik (melancarkan pembuangan urin). Tahir 1993, menemukan bahwa minyak atsiri Habbatus Sauda’ mengurangi kontraksi pembuluh darah jantung, serta berperan mencegah terjadinya ketegangan.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Sirosis Hati
Dr. Ghomidi dari Universitas King Faishal di Damam melakukan penelitian terhadap tikus percobaan untuk mengetahui pengaruh emulsi habbatus sauda’ dalam melindungi hati dari zat beracun yang disebut carbon
tetrachloride. Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa pemberian emulsi habbatus sauda’ mampu mengurangi pengaruh racun dari zat carbon tetrachloride terhadap hati. Penelitian lain dipublikasikan oleh Majalah Phytother Res, 2003, dimana para peneliti menyatakan bahwa tikus-tikus yang diberi minyak habbatus sauda’ lebih kecil resikonya terkena kerusakan organ hati ketika diberikan kepadanya zat-zat beracun seperti carbon tetrachloride.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Kanker Hati
Para peneliti di Srilangka telah melakukan penelitian terhadap 60 ekor tikus yang diberi zat diethyl-nitrosamine yang bisa mengakibatkan terjadinya serangan kanker. Sebagian dari tikus itu diberi ramuan habbatus sauda’ dan sebagian lagi diberi ramuan lain. Para peneliti mengamati tikus-tikus ini selama satu minggu, kemudian mereka meneliti jaringan hati tikus-tikus tersebut, hasilnya adalah pengaruh kanker jauh lebih rendah pada tikus-tikus yang diberi habbatus sauda’. Para peneliti tsb. menyimpulkan bahwa habbatus sauda’ berperan melindungi hati dari pengaruh serangan kanker.
Habbatus Sauda’ Mencegah Kanker Hati
Dalam majalah Nutr Cancer 2003, peneliti Univ. Thantha Mesir telah melakukan kajian terhadap 45 ekor tikus yang telah diberi zat kimia yang bisa menyebabkan terjadinya kanker kolon. 30 ekor tikus diantaranya juga diberi minyak habbatus sauda’ secara oral. Setelah 14 minggu, para peneliti melihat tidak adanya perkembangan kanker sama sekali, baik di kolon, hati, maupun ginjal pada tikus-tikus yang diberi minyak habbatus sauda’. Satu hal yang mengidentifikasikan bahwa minyak atsiri habbatus sauda’ memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya kanker kolon.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Kanker Payudara
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah Bio Med Sci Instrum, 2003, para peneliti di Missisipi USA menemukan bahwa penggunaan ekstrak habbatussauda’ sangat efektif untuk menghambat perkembangan sel-sel kanker payudara.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) menyembuhkan Diabetes Mellitus
Dalam majalah Tohoku J Exp Med, september 2003, para peneliti di Turki melakukan penelitian terhadap 50 ekor tikus yang dijangkiti penyakit Diabetes Mellitus dengan diberi zat streptozotocin pada peritoneum. Tikus-tikus itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi minyak atsiri habbatus sauda’ dalam peritoneum setiap hari selama 30 hari. Sedangkan kelompok kedua diberi cairan mineral tanpa diberi minyak habbatus sauda’.
Para peneliti mendapati bahwa pemberian minyak habbatus sauda’ pada tikus-tikus yang terkena diabetes menyebabkan penurunan kadar gula dalam darah tikus-tikus tersebut, serta peningkatan kadar insulin dalam darah. Selain itu, juga menyebabkan pertambahan dan peningkatan aktivitas sel-sel beta pada pankreas yang bertanggungjawab mensekresikan insulin. Satu hal yang mengindikasikan bahwa habbatus sauda’ bisa membantu mengobati penyakit diabetes.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mengobati Alergi
Sebuah penelitian di Jerman yang dipublikasikan Majalah Tohoku J Exp Med, 2003, para peneliti melakukan penelitian terhadap 125 pasien yang terkena alergi (sinusitis, asma bronkial, dan eksim yang disebabkan oleh alergi. Semua penderita alergi tersebut diobati dengan minyak habbatus sauda’ dengan dosis antara 40-80 mg/kg berat badan selama sehari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan gejala pada setiap penderita asma bronkial, sinusitis, atau eksim. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa minyak habbatus sauda’ sangat efektif sebagai suplemen obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh alergi.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mengobati Asma
Sejak bertahun-tahun, habbatus sauda’ digunakan untuk mengobati batuk dan asma bronkial. Adakah bukti ilmiah yang menguatkannya?
Para peneliti dari Universitas King Saud, Riyadh, telah melakukan penelitian tentang pengaruh thymoquinone (yang merupakan zat aktif utama pada minyak habbatus sauda’) terhadap trachea guinea pig (babi hutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa thymoquinone berkhasit melonggarkan otot trachea, artinya ia melonggarkan trachea dan bronkus. Ini akan membantu pengobatan asma bronkial.
Habbatus Sauda (Jinten Hitam) Melindungi Lambung
Dr. M. El-Dakhakhny dari Univ. Iskandariah Mesir, melakukan kajian pengaruh habbatus sauda’ dalam melindungi selaput lambung dari pelukaan yang disebabkan oleh alkohol pada tikus percobaan. Maka, terbukti bahwa minyak habbatus sauda’ berkhasiat sebagai pelindung efektif dari pengaruh yang bisa melukai lambung yang ditimbulkan oleh alkohol.
Habbatus Sauda’ sebagai Antioksidan
Dalam publikasi Majalah J Vet Med Clin Med, 2003, para peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ dalam mencegah oksidasi pada tikus-tikus percobaan yang diberi zat carbon tetrachloride. Sejumlah tikus diberi minyak habbatus sauda’ melalui peritoneum. Para peneliti menemukan bahwa minyak habbatus sauda’ mengurangi kadar oksidasi lemak, serta meningkatkan aktivitas anti-oksidasi (antioksidan). Telah diketahui antioksidan membantu melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan timbulnya beberapa penyakit seperti arterosklerosis, kanker, pikun dsb. Sebuah penelitian lain yang dipublikasikan dalam majalah Drug Chem Toxicol, 2003, menegaskan adanya pengaruh anti-oksidasi (antioksidan) dalam minyak habbatus sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
Di Maroko, para peneliti melalukan penelitian tentang efek minyak habbatus sauda’ terhadap kadar kolesterol dan gula dalam darah tikus percobaan. Tikus-tikus itu diberi 1 mg/kg minyak statis habbatus sauda’ selama 12 minggu. Pada akhir penelitian, kadar kolesterol turun 15%, lemak trigliserida turun 22 %, gula darah turun 16,5% serta kadar hemoglobin naik 17,5%. Ini mengindikasikan bahwa minyak habbtus sauda’ efektif menurunkan kadar kolesterol dan gula darah pada manusia.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Melindungi Jantung dan Pembuluh Darah
Sudah lumrah diketahui bahwa peningkatan zat homosisitin dalam darah meningkatkan risiko terjadinya penyakit pembuluh darah jantung, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah periferal. Para ilmuwan menemukan bahwa pemberian asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 bisa menyebabkan penurunan kadar homosisistin dalam darah.
Dari sini, para peneliti dari Univ. King Saud-Arab Saudi, melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap kadar homosisitin darah. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Int J Cardiol, Januari 2004. Peneliti memberikan zat thymoquinone (zat aktif dalam habbatus sauda’) kepada sekelompok tikus percobaan (100 mg/kg), dalam 30 menit, selama seminggu. Para peneliti menemukan bahwa pemberian zat thymoquinone bisa menjadi pencegah yang efektif terhadap kenaikan homosisitin. Hal ini mengindikasikan bahwa habbatus sauda’ bisa melindungi jantung dan pembuluh darah.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) sebagai Penurun Tekanan Darah
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. M. El-Dakhakhny yang diterbitkan oleh majalah Therapy, th 2000, dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak habbatus sauda’ (0,6 ml/kg sehari) dalam meluruhkan pembuangan urin dan menurunkan tekanan darah. Tekanan darah turun 22% pada tikus-tikus yang diobati dengan ekstrak habbatus sauda’, sedangkan tikus-tikus yang diobati dengan adalat (obat penurun tekanan darah yang populer) mengakami penurunan hanya 18%. Pembuangan urin pada tikus-tikus yang diobati habbatus sauda’ juga meningkat.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Gagal Ginjal
Para peneliti dari Universitas Al-Azhar melakukan penelitian tentang pengaruh thymoquinone (zat aktif pada habbatus sauda’) terhadap gagal ginjal yang sengaja ditimbulkan pada tikus-tikus percobaan melalui zat doxorubicin. Maka terlihat bahwa thymoquinone menyebabkan berkurangnya pembuangan protein dan albumin dari urin, dan ia benar-benar berkhasiat mencegah oksidasi serta memperlambat faktor-faktor negatif yang berpengaruh terhadap ginjal. Ini mengindikasikan bahwa thymoquinone bisa memiliki peran untuk mencegah terjadinya gagal ginjal.
Habbatus Sauda’(Jinten Hitam) sebagai Obat Reumatik
Dalaml penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother,September 2003, para peneliti di Universitas Aga Khan Pakistan melontarkan pertanyaan;
“Bagaimana habbatus sauda’ bisa berperan dalam meringankan infeksi sendi (artritis) pada para penderita reumatik?”.
Satu hal yang sudah lumrah diketahui oleh para dokter adalah ada zat yang dihasilkan oleh sel-sel makrofag, yang disebut nitric oxide. Para peneliti menemukan bahwa ekstrak habbatus sauda’ menekan produksi nitric oxide, dimana hal itu bisa menafsirkan pengaruh habbatus sauda’ dalam meringankan infeksi sendi.
Dari Universitas Faishol Damam, Dr.Ghamidi mengemukan kajian yang dipublikasikan di jurnal J.Ethno Pharmacol, 2001, bahwa habbatus sauda’ berkhasiat sebagai obat analgesik dan anti-artritis.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Membunuh Bakteri
Dr. Mursi dari Universitas Kairo melalukan penelitian yang dipublikasikan tahun 2000 untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap bakteri. Ia meneliti 16 jenis bakteri gram negatif dan 6 jenis bakteri gram positif. Sebagian dari bakteri-bakteri itu terkena pengaruh dari ekstrak habbatus sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menghambat Perkembangan Jamur
Dalam penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother bulan Pebruari 2003, peneliti dari Universitas Aga Khan Pakistan sengaja menjangkiti tikus-tikus percobaan dengan jamur candida albicans dan kemudian diobati dengan ekstrak habbatus sauda’. Para peneliti menemukan bahwa perkembangan jamur tersebut sangat terhambat.
Sumber:
(Buku; Hidup Sehat dengan Habbatus Sauda’,karya; Shubhi Sulaiman, Penerbit; Al Qowam)
(saifalbattar/arrahmah.com)
Dalam Ash-Shohihain diriwayatkan hadist dari Ummu Salamah dari Abu Hurairah R.A, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mengkonsumsi Habbatus Sauda’ , karena didalamnya terdapat kesembuhan dari setiap penyakit, kecuali saam. Sedangkan saam artinya kematian.”
Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam Habbatus Sauda.”
Nabi SAW mengabarkan bahwa Habbatus Sauda berkhasiat menyembuhkan setiap penyakit. Kata syifa’ (kesembuhan) dalam seluruh hadist disebut tanpa dima’rifahkan dengan alif dan lam. Semuanya dalam struktur positif, sehingga dengan demikian kata tersebut bersifat nakiroh (indefinite, tidak spesifik) yang biasanya bermakna umum. Selanjutnya, kita bisa mengatakan bahwa dalam Habbatus Sauda’ terdapat potensi penyembuhan terhadap setiap penyakit.
Apakah Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) itu?
Habatussauda merupakan tanaman semak belukar yang tumbuh liar pada setiap musim di beberapa kawasan seperti di utara Afrika, Asia dan Jazirah Arab.
Nama ilmiahnya adalah Nigella sativa. Berbatang pendek, tingginya 50 cm. Tanaman ini masih satu famili dengan Adas (Foeniculum capillaceum) dan Anise (Pimpinella anisum), sehingga terkadang dikira salah satu jenis tumbuhan adas. Buahnya berbentuk mirip kapsul, yang di dalamnya terdapat benih berwarna putih dengan bentuk segi empat. Warnanya cepat sekali berubah menjadi hitam jika terkena udara.
Belakangan ini tidak kurang dari 150 penelitian yang dimuat di berbagai jurnal ilmiah semakin memperkuat bukti tentang berbagai khasiat yang pernah disebutkan oleh orang-orang terdahulu tentang tumbuhan ini. Penelitian ini kebanyakkan berasal dari Eropa, khususnya Austria dan Jerman yang berada di barisan terdepan dari negara-negara yang mempromosikan dihidupkannya kembali pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif.
Cara Kerja Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam)
Habatussauda mengandung aneka vitamin, mineral, protein nabati, juga asam lemak tak jenuh. Habbatussauda juga mengandung asam lemak esensial yang penting bagi kesehatan kulit, rambut, selaput lendir, pengendalian tekanan darah, produksi hormon dalam tubuh, dll.
Selain kandungan bahan-bahan alami tersebut, habatussausa juga mengandung nigellon, yang termasuk dalam kategori zat anti-oksidan alami, seperti vitamin C dan A. Habatussauda juga mengandung glutathion yang memeilki peran fundamental dalam melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas. Sejumlah hasil penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini menyatakan bahwa fungsi protektif Nigellon mampu melindungi tubuh dari berbagai bahaya zat-zat asing.
Unsur-unsur kimiawi dalam Habbatus Sauda’
100 gr Habbatus Sauda’ mengandung zat-zat sebagai berikut:
1. 13,19 gr air 6. 6, 2 mg niasin
2. 9,17 gr protein 7. 3,6 gr fiber
3. 9, 12 gr lemak 8. 8,7 gr abu
4. 80,10 mg kalsium 9. 463 kalori
5. 20 mg vitamin A
2. 9,17 gr protein 7. 3,6 gr fiber
3. 9, 12 gr lemak 8. 8,7 gr abu
4. 80,10 mg kalsium 9. 463 kalori
5. 20 mg vitamin A
- Sebagai Sumber Energi. Habbatus Sauda diketahui membantu pemeliharaan temperatur alamiah tubuh.
- Melancarkan ASI. Habbatus Sauda’ membantu melancarkan ASI, termasuk sumber gizi yang penting buat ibu dan anak.
- Kekebalan (imunitas). Beberapa penelitian baru-baru ini membuktikan efek Habbatus Sauda dalam meningkatkan sistem kekebalan. Satu hal yang bisa memperjelas makna sabda Nabi, “menyembuhkan setiap penyakit”.
- Untuk anak. Habbatus Sauda’ juga mengandung asam arginin, yaitu salah satu zat asam yang penting dan sangat dibutuhkan untuk perkembangan anak.
- Untuk Orang Tua. Habbatus Sauda’ merupakan makanan kesehatan yang penting dan bermanfaat bagi orang-orang tua, karena mengandung berbagai macam zat gizi.
Ekstrak heksan biji jinten hitam (Nigella sativa Lor) potensial dikembangkan sebagai imunomodulator pada penderita imunodefisiensi seperti pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami penurunan jumlah sel CD4, kata Akrom M.Kes, dosen Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
“Ekstrak heksan biji jinten hitam (EHBJH) dapat dikembangkan sebagai agen kemopreventif antikarsinogenesis melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif dan imunomodulator,” katanya dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin (4/2/2013).
Menurut dia, efek EHBJH dapat meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFNgamma, dan hematoprotektor. Keberhasilan biji jinten hitam meningkatkan jumlah sel CD4 dan CD8 serta berdampak pada populasi sel CD4CD25Treg memberikan harapan pada pasien-pasien HIV-AIDS yang menjalani terapi antiretroviral (ARV) sebagai terapi ajuvan.
“Meskipun baru skala penelitian laboratorium melalui pemberian ekstrak heksan biji jinten hitam pada tikus, diketahui timokuinon memiliki efek kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus bahkan mampu menurunkan 81-97 persen tingkat kematian, menghambat kerusakan hepar dan ginjal serta meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin,” katanya.
Ia mengatakan, ekstrak heksan biji jinten juga mampu menurunkan 45-50 persen insidensi pembentukan nodul dan menurunkan 70-90 persen pembentukan adenokarsinoma mamae tikus yang diinduksi dimetilbenz(a)antracene.
Selain itu, aktivitas dan mekanisme imunomodulator antihematoksik ekstrak heksan biji jinten hitam diketahui mampu meningkatkan jumlah limfosit darah tepi, meningkatkan jumlah limfosit CD4Th, CD8 dan CD4CD25treg, meningkatkan berat limpa dan jumlah limfosit serta aktivitas limfosit dalam mensekresi IFNgamma.
Menurut dia biji jinten hitam secara empirik sudah dipakai sebagai bahan jamu untuk pengobatan herbal yang mampu mengobati berbagai kelainan di antaranya sebagai imunomodulator, antivirus, antidiabetes mellitus, antikanker, antiasma, dan antiepilepsi.
“Kandungan timokuinon, nigelon, dan asam lemak tak jenuh dalam biji jinten hitam merupakan kandungan yang diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif, dan imunomodulator,” kata Akrom.
Prof. Wadi’ah Shalih Bakr meraih Doktor di bidang Biokimia dari Universitas di Inggris melalui disertasinya yang berjudul “Klasifikasi dan efek Obat terhadap Enzim-enzim Idionukleotida Kerongkongan pada Jaringan Payudara.
Di dalam disertasinya, ia mengupas pengaruh ekstrak habbatus sauda’ terhadap enzim-enzim nukleotida dalam jaringan.
Dalam disertasinya, dipaparkan terlebih dahulu beberapa riset yang telah dilakukan sebelumnya mengenai habbatus sauda’. Ia menyebutkan bahwa ada sejumlah laporan laboratorium yang menyebutkan efek nyata ekstrak habbatus sauda’ terhadap pengobatan. Sebagai contoh adalah ketika ekstrak habbatus sauda diberikan kepada tikus secara oral, maka hal itu berperan melindungi organ hati dari keracunan yang ditimbulkan oleh enzim D-Glukosa Amyn (El Dakhakhny and Madi, 1995).
Beberapa riset lain menguatkan bahwa minyak habbatus sauda’ memiliki peran yang sangat efektif dan baik dalam pengobatan sesak nafas (Gomaa et al, Chakravarty, 1993). Peneliti, Toppozada dkk, menemukan bahwa minyak habbatussauda sangat berkhasiat sebagai anti bakteri dan mikro organisme lain. Zat-zat aktif pada Habbatus Sauda’ juga sukses digunakan untuk mengobati infeksi telinga dan nyeri-nyeri pada rahang atas.
El-Kadi et al, 1990, membuktikan bahwa salah satu khasiat habbatus sauda’ adalah pengaruhnya dalam memperbaiki perbandingan sel-sel T pembantu terhadap sel-sel T penekan pada para penderita kelemahan sistem kekebalan, dimana kondisi mereka membaik, jumlah sel-sel T pembantu meningkat sedangkan jumlah sel-sel T penekan berkurang.
Berdasarkan uji kimiawi, terbukti bahwa minyak habbatussauda mencegah terjadinya kanker kulit pada tikus (El-Moufty, 1995).
Kreober 1993, menyatakan bahwa biji dan minyak habbatus sauda mengandung efek diuretik (melancarkan pembuangan urin). Tahir 1993, menemukan bahwa minyak atsiri Habbatus Sauda’ mengurangi kontraksi pembuluh darah jantung, serta berperan mencegah terjadinya ketegangan.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Sirosis Hati
Dr. Ghomidi dari Universitas King Faishal di Damam melakukan penelitian terhadap tikus percobaan untuk mengetahui pengaruh emulsi habbatus sauda’ dalam melindungi hati dari zat beracun yang disebut carbon
tetrachloride. Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa pemberian emulsi habbatus sauda’ mampu mengurangi pengaruh racun dari zat carbon tetrachloride terhadap hati. Penelitian lain dipublikasikan oleh Majalah Phytother Res, 2003, dimana para peneliti menyatakan bahwa tikus-tikus yang diberi minyak habbatus sauda’ lebih kecil resikonya terkena kerusakan organ hati ketika diberikan kepadanya zat-zat beracun seperti carbon tetrachloride.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Kanker Hati
Para peneliti di Srilangka telah melakukan penelitian terhadap 60 ekor tikus yang diberi zat diethyl-nitrosamine yang bisa mengakibatkan terjadinya serangan kanker. Sebagian dari tikus itu diberi ramuan habbatus sauda’ dan sebagian lagi diberi ramuan lain. Para peneliti mengamati tikus-tikus ini selama satu minggu, kemudian mereka meneliti jaringan hati tikus-tikus tersebut, hasilnya adalah pengaruh kanker jauh lebih rendah pada tikus-tikus yang diberi habbatus sauda’. Para peneliti tsb. menyimpulkan bahwa habbatus sauda’ berperan melindungi hati dari pengaruh serangan kanker.
Habbatus Sauda’ Mencegah Kanker Hati
Dalam majalah Nutr Cancer 2003, peneliti Univ. Thantha Mesir telah melakukan kajian terhadap 45 ekor tikus yang telah diberi zat kimia yang bisa menyebabkan terjadinya kanker kolon. 30 ekor tikus diantaranya juga diberi minyak habbatus sauda’ secara oral. Setelah 14 minggu, para peneliti melihat tidak adanya perkembangan kanker sama sekali, baik di kolon, hati, maupun ginjal pada tikus-tikus yang diberi minyak habbatus sauda’. Satu hal yang mengidentifikasikan bahwa minyak atsiri habbatus sauda’ memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya kanker kolon.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Kanker Payudara
Dalam penelitian yang dipublikasikan oleh majalah Bio Med Sci Instrum, 2003, para peneliti di Missisipi USA menemukan bahwa penggunaan ekstrak habbatussauda’ sangat efektif untuk menghambat perkembangan sel-sel kanker payudara.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) menyembuhkan Diabetes Mellitus
Dalam majalah Tohoku J Exp Med, september 2003, para peneliti di Turki melakukan penelitian terhadap 50 ekor tikus yang dijangkiti penyakit Diabetes Mellitus dengan diberi zat streptozotocin pada peritoneum. Tikus-tikus itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi minyak atsiri habbatus sauda’ dalam peritoneum setiap hari selama 30 hari. Sedangkan kelompok kedua diberi cairan mineral tanpa diberi minyak habbatus sauda’.
Para peneliti mendapati bahwa pemberian minyak habbatus sauda’ pada tikus-tikus yang terkena diabetes menyebabkan penurunan kadar gula dalam darah tikus-tikus tersebut, serta peningkatan kadar insulin dalam darah. Selain itu, juga menyebabkan pertambahan dan peningkatan aktivitas sel-sel beta pada pankreas yang bertanggungjawab mensekresikan insulin. Satu hal yang mengindikasikan bahwa habbatus sauda’ bisa membantu mengobati penyakit diabetes.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mengobati Alergi
Sebuah penelitian di Jerman yang dipublikasikan Majalah Tohoku J Exp Med, 2003, para peneliti melakukan penelitian terhadap 125 pasien yang terkena alergi (sinusitis, asma bronkial, dan eksim yang disebabkan oleh alergi. Semua penderita alergi tersebut diobati dengan minyak habbatus sauda’ dengan dosis antara 40-80 mg/kg berat badan selama sehari. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan gejala pada setiap penderita asma bronkial, sinusitis, atau eksim. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa minyak habbatus sauda’ sangat efektif sebagai suplemen obat untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh alergi.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mengobati Asma
Sejak bertahun-tahun, habbatus sauda’ digunakan untuk mengobati batuk dan asma bronkial. Adakah bukti ilmiah yang menguatkannya?
Para peneliti dari Universitas King Saud, Riyadh, telah melakukan penelitian tentang pengaruh thymoquinone (yang merupakan zat aktif utama pada minyak habbatus sauda’) terhadap trachea guinea pig (babi hutan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa thymoquinone berkhasit melonggarkan otot trachea, artinya ia melonggarkan trachea dan bronkus. Ini akan membantu pengobatan asma bronkial.
Habbatus Sauda (Jinten Hitam) Melindungi Lambung
Dr. M. El-Dakhakhny dari Univ. Iskandariah Mesir, melakukan kajian pengaruh habbatus sauda’ dalam melindungi selaput lambung dari pelukaan yang disebabkan oleh alkohol pada tikus percobaan. Maka, terbukti bahwa minyak habbatus sauda’ berkhasiat sebagai pelindung efektif dari pengaruh yang bisa melukai lambung yang ditimbulkan oleh alkohol.
Habbatus Sauda’ sebagai Antioksidan
Dalam publikasi Majalah J Vet Med Clin Med, 2003, para peneliti mengadakan penelitian untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ dalam mencegah oksidasi pada tikus-tikus percobaan yang diberi zat carbon tetrachloride. Sejumlah tikus diberi minyak habbatus sauda’ melalui peritoneum. Para peneliti menemukan bahwa minyak habbatus sauda’ mengurangi kadar oksidasi lemak, serta meningkatkan aktivitas anti-oksidasi (antioksidan). Telah diketahui antioksidan membantu melindungi tubuh dari pengaruh radikal bebas yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan dan timbulnya beberapa penyakit seperti arterosklerosis, kanker, pikun dsb. Sebuah penelitian lain yang dipublikasikan dalam majalah Drug Chem Toxicol, 2003, menegaskan adanya pengaruh anti-oksidasi (antioksidan) dalam minyak habbatus sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
Di Maroko, para peneliti melalukan penelitian tentang efek minyak habbatus sauda’ terhadap kadar kolesterol dan gula dalam darah tikus percobaan. Tikus-tikus itu diberi 1 mg/kg minyak statis habbatus sauda’ selama 12 minggu. Pada akhir penelitian, kadar kolesterol turun 15%, lemak trigliserida turun 22 %, gula darah turun 16,5% serta kadar hemoglobin naik 17,5%. Ini mengindikasikan bahwa minyak habbtus sauda’ efektif menurunkan kadar kolesterol dan gula darah pada manusia.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Melindungi Jantung dan Pembuluh Darah
Sudah lumrah diketahui bahwa peningkatan zat homosisitin dalam darah meningkatkan risiko terjadinya penyakit pembuluh darah jantung, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah periferal. Para ilmuwan menemukan bahwa pemberian asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 bisa menyebabkan penurunan kadar homosisistin dalam darah.
Dari sini, para peneliti dari Univ. King Saud-Arab Saudi, melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap kadar homosisitin darah. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Int J Cardiol, Januari 2004. Peneliti memberikan zat thymoquinone (zat aktif dalam habbatus sauda’) kepada sekelompok tikus percobaan (100 mg/kg), dalam 30 menit, selama seminggu. Para peneliti menemukan bahwa pemberian zat thymoquinone bisa menjadi pencegah yang efektif terhadap kenaikan homosisitin. Hal ini mengindikasikan bahwa habbatus sauda’ bisa melindungi jantung dan pembuluh darah.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) sebagai Penurun Tekanan Darah
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dr. M. El-Dakhakhny yang diterbitkan oleh majalah Therapy, th 2000, dilakukan penelitian tentang pengaruh ekstrak habbatus sauda’ (0,6 ml/kg sehari) dalam meluruhkan pembuangan urin dan menurunkan tekanan darah. Tekanan darah turun 22% pada tikus-tikus yang diobati dengan ekstrak habbatus sauda’, sedangkan tikus-tikus yang diobati dengan adalat (obat penurun tekanan darah yang populer) mengakami penurunan hanya 18%. Pembuangan urin pada tikus-tikus yang diobati habbatus sauda’ juga meningkat.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Mencegah Gagal Ginjal
Para peneliti dari Universitas Al-Azhar melakukan penelitian tentang pengaruh thymoquinone (zat aktif pada habbatus sauda’) terhadap gagal ginjal yang sengaja ditimbulkan pada tikus-tikus percobaan melalui zat doxorubicin. Maka terlihat bahwa thymoquinone menyebabkan berkurangnya pembuangan protein dan albumin dari urin, dan ia benar-benar berkhasiat mencegah oksidasi serta memperlambat faktor-faktor negatif yang berpengaruh terhadap ginjal. Ini mengindikasikan bahwa thymoquinone bisa memiliki peran untuk mencegah terjadinya gagal ginjal.
Habbatus Sauda’(Jinten Hitam) sebagai Obat Reumatik
Dalaml penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother,September 2003, para peneliti di Universitas Aga Khan Pakistan melontarkan pertanyaan;
“Bagaimana habbatus sauda’ bisa berperan dalam meringankan infeksi sendi (artritis) pada para penderita reumatik?”.
Satu hal yang sudah lumrah diketahui oleh para dokter adalah ada zat yang dihasilkan oleh sel-sel makrofag, yang disebut nitric oxide. Para peneliti menemukan bahwa ekstrak habbatus sauda’ menekan produksi nitric oxide, dimana hal itu bisa menafsirkan pengaruh habbatus sauda’ dalam meringankan infeksi sendi.
Dari Universitas Faishol Damam, Dr.Ghamidi mengemukan kajian yang dipublikasikan di jurnal J.Ethno Pharmacol, 2001, bahwa habbatus sauda’ berkhasiat sebagai obat analgesik dan anti-artritis.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Membunuh Bakteri
Dr. Mursi dari Universitas Kairo melalukan penelitian yang dipublikasikan tahun 2000 untuk mengetahui pengaruh habbatus sauda’ terhadap bakteri. Ia meneliti 16 jenis bakteri gram negatif dan 6 jenis bakteri gram positif. Sebagian dari bakteri-bakteri itu terkena pengaruh dari ekstrak habbatus sauda’.
Habbatus Sauda’ (Jinten Hitam) Menghambat Perkembangan Jamur
Dalam penelitian yang dipublikasikan majalah Phytother bulan Pebruari 2003, peneliti dari Universitas Aga Khan Pakistan sengaja menjangkiti tikus-tikus percobaan dengan jamur candida albicans dan kemudian diobati dengan ekstrak habbatus sauda’. Para peneliti menemukan bahwa perkembangan jamur tersebut sangat terhambat.
Sumber:
(Buku; Hidup Sehat dengan Habbatus Sauda’,karya; Shubhi Sulaiman, Penerbit; Al Qowam)
(saifalbattar/arrahmah.com)
Penelitian Ilmiah Pengaruh Bacaan Al Quran pd Syaraf, Otak dan Organ Tubuh Lainnya ...
“Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Al-Qur’an…”.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur’an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Al-Qur’an lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur’an memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Mahabenar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
(zilzaal/arrahmah.com)
Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Alquran dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University . Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya.
Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas-kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.
Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat “Fussilat” ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.
Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: “…Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq…”
Yang artinya; “Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”.
Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayatinaa” yang memiliki makna “Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nucleotida Acid) manusia. Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah. Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah; Afala tafakaruun (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?).
Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada cromosome manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Alquran. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillahir Rahman ir Rahiim. Iqra bismirrabbika ladzi Khalq”; “bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan” . Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat. Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran.
Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin.
Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanny a dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.
Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu keperawatan. Penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di institusi pendidikan atau pada level pemerintah. Memfasilitasi serta memberi dukungan secara moral dan finansial
Subhanallah, Allahu Akbar !!
(saifalbattar/dbs/arrahmah.com)
Mengingat Kematian
Sesungguhnya
di antara hal yang membuat jiwa melantur dan mendorongnya kepada
berbagai pertarungan yang merugikan dan syahwat yang tercela adalah
panjang angan-angan dan lupa akan kematian. Oleh karena itu di antara
hal yang dapat mengobati jiwa adalah mengingat kematian yang notabene
merupakan konsekuensi dari kesadaran akan keniscayaan keputusan Ilahi,
dan pendek angan-angan yang merupakan dampak dari mengingat kematian.
Janganlah ada yang menyangka bahwa pendek angan-angan akan menghambat pemakmuran dunia. Persoalannya tidak demikian, bahkan memakmurkan dunia disertai pendek angan-angan justeru akan lebih dekat kepada ibadah, jika bukan ibadah yang murni.
Rasulullah saw bersabda:
Persiapan untuk menghadapi sesuatu tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mengingatnya di dalam hati, sedangkan untuk selalu mengingat di dalam hati tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mendangarkan hal-hal yang mengingatkannya dan memperhatikan peringatan-peringatannya sehingga hal itu menjadi dorongan untuk mempersiapkan diri. Kepergian untuk menyambut kehidupan setelah kematian telah dekat masanya sementara umur yang tersisa sangat sedikit dan manusiapun melalaikannya.
Orang yang tenggelam dengan dunia, gandrung kepada tipu-dayanya dan mencintai syahwatnya tak ayal lagi adalah orang yang hatinya lalai dari mengingat kematian; ia tidak mengingatnya bahkan apabila diingatkan ia tak suka dan menghindarinya. Mereka itulah yang disebutkan Allah di dalam firman-Nya:
Kemudian manusia ada yang tenggelam ke dalam dunia, ada pula yang bertaubat dan ada pula yang arif.
Pertama: adapun orang yang tenggelam ke dalam dunia, ia tidak mengingat kematian sama sekali. Jika diingatkan ia mengingat semata-mata untuk menyesali dunianya dan sibuk mencelanya. Baginya, mengingat kematian hanya membuat dirinya semakin jauh dari Allah.
Kedua: Adapun orang yang bertaubat, ia banyak mengingat kematian untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir pada hatinya lalu ia menyempurnakan taubat dan kadang-kadang tidak menyukai kematian karena takut disergap sebelum terwujud kesempurnaan taubat dan memperbaiki bekal. Dalam hal ini ia dimaafkan dan tidak tergolong ke dalam sabda Nabi saw:
Karena sesungguhnya ia tidak membenci kematian dan perjumpaan dengan Allah, tetapi hanya takut tidak dapat berjumpa dengan Allah karena berbagai kekurangan dan keteledorannya. Ia seperti orang yang memperlambat pertemuan dengan kekasihnya karena sibuk mempersiapkan diri untuk menemuinya dalam keadaan yang diridhainya sehingga tidak dianggap membenci pertemuan. Sebagai buktinya ia selalu siap untuk menemuinya dan tidak ada kesibukan selainnya. Jika tidak demikian maka ia termasuk orang yang tenggelam ke dalam dunia.
Ketiga: Sedangkan orang yang ‘arif, ia selalu ingat kematian karena kematian adalah janji pertemuannya dengan kekasihnya. Pecinta tidak akan pernah lupa sama sekali akan janji pertemuan dengan kekasihnya. Pada ghalibnya orang ini menganggap lambat datangnya kematian dan mencintai kedatangannya untuk membebaskan diri dari kampung orang-orang yang bermaksiat dan segera berpindah ke sisi Tuhan alam semesta. Sebagaimana diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ketika menghadapi kematian, ia berkata:
“Kekasih datang dalam kemiskinan, semoga tidak berbahagia orang yang menyesal. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa kemiskinan lebih aku cintai dari kekayaan, sakit lebih aku cintai dari kesehatan, dan kematian lebih aku cintai dari kehidupan, maka permudahlah kematian atas diriku agar segera dapat berjumpa dengan-Mu”
Jadi, orang yang bertaubat dimaafkan dari sikap tidak menyukai kematian sedangkan orang yang ‘arif dimaafkan dari tindakan mencintai dan mengharapkan kematian. Tingkatan yang lebih tinggi dari keduanya ialah orang yang menyerahkan urusannya kepada Allah sehingga ia tidak memilih kematian atau kehidupan untuk dirinya. Apa yang paling dicintai adalah apa yang paling dicintai kekasihnya. Orang ini melalui cinta dan wala’ yang mendalam berhasil mencapai maqam taslim dan ridha, yang merupakan puncak tujuan. Tetapi bagaimanapun, mengingat kematian tetap memberikan pahala dan keutamaan. Karena orang yang tenggelam ke dalam dunia juga bisa memanfaatkan dzikrul maut untuk mengambil jarak dari dunia sebab dzikrul maut itu membuat dirinya kurang berselera kepada kehidupan dunia dan mengeruhkan kemurnian kelezatannya. Setiap hal yang dapat mengeruhkan kelezatan dan syahwat manusia adalah termasuk sebab keselamatan.
Rasulullah saw bersabda:
(HR Tirmidzi, Nasaa’I dan Ibnu Majah)
Artinya, kurangilah berbagai kelezatan dengan mengingat kematian sehingga kegandrungan kamu kepada berbagai kelezatanterputus lalu kamu berkonsentrasi kepada Allah, karena mengingat kematian dapat menghindarkan diri dari kampung tipudaya dan menggiatkan persiapan untuk kehidupan akhirat, sedangkan lalai akan kematian mangakibatkan tenggelam dalam syahwat dunia, sabda Nabi saw:
Nabi saw menegaskan hal ini karena dunia adalah penjara orang mu’min, sebab ia senantiasa berada di dunia dalam keadaan susah mengendalikan dirinya, menempa syahwatnya dan melawan syetannya. Dengan demikian, kematian baginya adalah pembebasan dari siksa ini, dan pembebasan tersebut merupakan hadiah bagi dirinya. Nabi saw bersabda:
Yang dimaksudnya adalah orang muslim sejati yang orang-orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya, yang merealisasikan akhlaq orang-orang mu’min, tidak terkotori oleh berbagai kemaksiatan kecuali beberapa dosa kecil, sebab kematian akan membersihkannya dari dosa-dosa kecil tersebut setelah ia menjauhi dosa-dosa besar dan menunaikan berbagai kewajiban.
Sebagian kaum bijak bestari menulis surat kepada salah seorang kawannya:
“Wahai saudaraku hati-hatilah terhadap kematian di kampung ini sebelum kamu berada di sebuah kampung di mana kamu berharap kematian tetapi tidak akan mendapatkannya.”
Janganlah ada yang menyangka bahwa pendek angan-angan akan menghambat pemakmuran dunia. Persoalannya tidak demikian, bahkan memakmurkan dunia disertai pendek angan-angan justeru akan lebih dekat kepada ibadah, jika bukan ibadah yang murni.
Rasulullah saw bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
“Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.” (HR Tirmidzi)Persiapan untuk menghadapi sesuatu tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mengingatnya di dalam hati, sedangkan untuk selalu mengingat di dalam hati tidak akan terwujud kecuali dengan selalu mendangarkan hal-hal yang mengingatkannya dan memperhatikan peringatan-peringatannya sehingga hal itu menjadi dorongan untuk mempersiapkan diri. Kepergian untuk menyambut kehidupan setelah kematian telah dekat masanya sementara umur yang tersisa sangat sedikit dan manusiapun melalaikannya.
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka,
sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS
Al-Anbiya 1)Orang yang tenggelam dengan dunia, gandrung kepada tipu-dayanya dan mencintai syahwatnya tak ayal lagi adalah orang yang hatinya lalai dari mengingat kematian; ia tidak mengingatnya bahkan apabila diingatkan ia tak suka dan menghindarinya. Mereka itulah yang disebutkan Allah di dalam firman-Nya:
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ
مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya,
maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata,
lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS
Al-Jumu’ah 8)Kemudian manusia ada yang tenggelam ke dalam dunia, ada pula yang bertaubat dan ada pula yang arif.
Pertama: adapun orang yang tenggelam ke dalam dunia, ia tidak mengingat kematian sama sekali. Jika diingatkan ia mengingat semata-mata untuk menyesali dunianya dan sibuk mencelanya. Baginya, mengingat kematian hanya membuat dirinya semakin jauh dari Allah.
Kedua: Adapun orang yang bertaubat, ia banyak mengingat kematian untuk membangkitkan rasa takut dan khawatir pada hatinya lalu ia menyempurnakan taubat dan kadang-kadang tidak menyukai kematian karena takut disergap sebelum terwujud kesempurnaan taubat dan memperbaiki bekal. Dalam hal ini ia dimaafkan dan tidak tergolong ke dalam sabda Nabi saw:
مَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ
“Barangsiapa membenci pertemuan dengan Allah, maka Allah membenci pertemuan dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim)Karena sesungguhnya ia tidak membenci kematian dan perjumpaan dengan Allah, tetapi hanya takut tidak dapat berjumpa dengan Allah karena berbagai kekurangan dan keteledorannya. Ia seperti orang yang memperlambat pertemuan dengan kekasihnya karena sibuk mempersiapkan diri untuk menemuinya dalam keadaan yang diridhainya sehingga tidak dianggap membenci pertemuan. Sebagai buktinya ia selalu siap untuk menemuinya dan tidak ada kesibukan selainnya. Jika tidak demikian maka ia termasuk orang yang tenggelam ke dalam dunia.
Ketiga: Sedangkan orang yang ‘arif, ia selalu ingat kematian karena kematian adalah janji pertemuannya dengan kekasihnya. Pecinta tidak akan pernah lupa sama sekali akan janji pertemuan dengan kekasihnya. Pada ghalibnya orang ini menganggap lambat datangnya kematian dan mencintai kedatangannya untuk membebaskan diri dari kampung orang-orang yang bermaksiat dan segera berpindah ke sisi Tuhan alam semesta. Sebagaimana diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa ketika menghadapi kematian, ia berkata:
“Kekasih datang dalam kemiskinan, semoga tidak berbahagia orang yang menyesal. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa kemiskinan lebih aku cintai dari kekayaan, sakit lebih aku cintai dari kesehatan, dan kematian lebih aku cintai dari kehidupan, maka permudahlah kematian atas diriku agar segera dapat berjumpa dengan-Mu”
Jadi, orang yang bertaubat dimaafkan dari sikap tidak menyukai kematian sedangkan orang yang ‘arif dimaafkan dari tindakan mencintai dan mengharapkan kematian. Tingkatan yang lebih tinggi dari keduanya ialah orang yang menyerahkan urusannya kepada Allah sehingga ia tidak memilih kematian atau kehidupan untuk dirinya. Apa yang paling dicintai adalah apa yang paling dicintai kekasihnya. Orang ini melalui cinta dan wala’ yang mendalam berhasil mencapai maqam taslim dan ridha, yang merupakan puncak tujuan. Tetapi bagaimanapun, mengingat kematian tetap memberikan pahala dan keutamaan. Karena orang yang tenggelam ke dalam dunia juga bisa memanfaatkan dzikrul maut untuk mengambil jarak dari dunia sebab dzikrul maut itu membuat dirinya kurang berselera kepada kehidupan dunia dan mengeruhkan kemurnian kelezatannya. Setiap hal yang dapat mengeruhkan kelezatan dan syahwat manusia adalah termasuk sebab keselamatan.
Rasulullah saw bersabda:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah mengingat penghancur berbagai kelezatan, yaitu kematian.”(HR Tirmidzi, Nasaa’I dan Ibnu Majah)
Artinya, kurangilah berbagai kelezatan dengan mengingat kematian sehingga kegandrungan kamu kepada berbagai kelezatanterputus lalu kamu berkonsentrasi kepada Allah, karena mengingat kematian dapat menghindarkan diri dari kampung tipudaya dan menggiatkan persiapan untuk kehidupan akhirat, sedangkan lalai akan kematian mangakibatkan tenggelam dalam syahwat dunia, sabda Nabi saw:
تحفة المؤمن الموت
“Hadiah orang mu’min adalah kematian.” (HR Thabrani dan al-Hakim)Nabi saw menegaskan hal ini karena dunia adalah penjara orang mu’min, sebab ia senantiasa berada di dunia dalam keadaan susah mengendalikan dirinya, menempa syahwatnya dan melawan syetannya. Dengan demikian, kematian baginya adalah pembebasan dari siksa ini, dan pembebasan tersebut merupakan hadiah bagi dirinya. Nabi saw bersabda:
الموت كفارة لكل مسلم
“Kematian adalah kafarat bagi setiap muslim.” (HR al-Baihaqi)Yang dimaksudnya adalah orang muslim sejati yang orang-orang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya, yang merealisasikan akhlaq orang-orang mu’min, tidak terkotori oleh berbagai kemaksiatan kecuali beberapa dosa kecil, sebab kematian akan membersihkannya dari dosa-dosa kecil tersebut setelah ia menjauhi dosa-dosa besar dan menunaikan berbagai kewajiban.
Sebagian kaum bijak bestari menulis surat kepada salah seorang kawannya:
“Wahai saudaraku hati-hatilah terhadap kematian di kampung ini sebelum kamu berada di sebuah kampung di mana kamu berharap kematian tetapi tidak akan mendapatkannya.”
Orang yang senang mengadu domba (namimah) akan mendapatkan siksa kubur, bahkan dia disiksa di dalam neraka di akhirat kelak.
Rasulullah SAW bersanda : “Tidak akan masuk surga orang yang senang mengadu domba” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi)
Ibnu Abbas Ra, meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW melewati dua buah kuburan , lalu beiau bersabda , “Sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan keduanya tidak disiksa kecuali karena dosa besar, tetapi karena masalah besar. Salah satunya disiksa karena senang mengadu domba, sedangkan lainnya disiksa karena tidak bersuci dari kencingnya (Muttafaq alaih)
Namimah adalah memindahkan perkataan sebagian orang kepada sebagian lainnya dengan maksud mencelakakan dan mengadu domba di antara mereka.
Adapun ghibah yaitu membicarakan orang lain dengan sesuatu yang tidak disukainya, sekalipun itu adalah benar. Banyak orang yang sering keliru dalam memahami makna dua kata ini; ghibah dan namimah. Dan perbedaannya ialah sebagaimana yang tadi dijelaskan.
Menjerumuskan manusia ke dalam jurang permusuhan adalah perbuatan dan pekerjaan syetan. Itulah makanya, hal ini dapat menyebabkan orang yang melakukannya disiksa dalam kubur. Dan di akhirat dia diakhirkan masuknya dalam surga. Sebab, perbuatan ini membuat keislamannya menjadi ternoda.
Jika engkau memahami ini, maka tanyakanlah kepada dirimu; Apakah saya senang dan sering berbuat Namimah?
Ternyata kita belum Optimal Beramal Islami ...
Cobalah jawab dengan jujur pertanyaan di bawah ini …
Buktikanlah anda sudah melakukan amalan Islami sebagai seorang muslim …
Berapa orang yang telah mendapatkan hidayah dari Allah dengan perantara dirinya pekan ini?
Berapa desa yang telah dimasuki dan penduduknya diseru kepada Allah?
Sudahkah kerabat dekat, tetangga dan kedua orang tua didakwahi?
Adakah langkah ini maju menuju pemahaman dan pengamalan Islam yang lebih baik?
Berapa banyak harta yang telah diinfakkannya bagi kaum muslimin di jalan Allah dalam sepekan ini?
Berapa banyak keluarga yang sedang diuji yang sudah mendapatkan bantuannya berupa tenaga, harta, materi dan dorongan moral?
Berapa banyak keluarga syuhada yang telah dia penuhi kebutuhannya?
Berapa malam dihabiskannya untuk memikirkan amal Islami secara umum atau amal Islami di kota/desa tempat tinggalnya atau kota/desa terdekat?
Berapa kali ia telah beramar makruf nahi munkar?
Berapa kali ia memperjuangkan hukum Allah dan membela kaum muslimin darah dan kehormatan mereka ?
Berapa kali ia mengunjungi orang sakit dan mengajak mereka kepada Islam? Atau memperbaiki hubungan yang renggang antara dua orang yang tengah berseteru? Atau mengurangi beban kehidupan ikhwah fillah? Atau menyerunya kepada Allah dalam pekan ini?
Menunda Pekerjaan adalah Tipu Muslihat Syetab
Seringkali timbul dalam diri kita malas untuk melakukan suatu
aktivitas positif. Kita selalu berfikir…Ah, masih ada hari esok…tunda
saja tidak ada salahnya. Muhammad Al Ghazali seorang syaikh dari Mesir
menasehati kita, “Penundaanmu atas berbagai pekerjaan yang seharusnya
kamu kerjakan saat kamu sedang dalam kelonggaran menandakan kebutaan
jiwa…”
Menunda-menunda pekerjaan merupakan bentuk tipu daya hawa nafsu terhadap jiwa yang lemah dan Azzam (tekad) yang rendah. Karena barang siapa yang tidak mampu menguasai hari ini, maka ia tidak akan dapat memiliki masa depannya.
Biasanya sikap menunda-nunda pekerjaan berangkat dari adanya pikiran usang yang harus segera dijauhkan sejauh-jauhnya dan adanya keserakahan hawa nafsu yang harus disingkirkan dan tidak boleh didiamkan oleh setiap muslim. Terlebih jika dia seoerang pejuang di medan fisik, maka besarnya hawa nafsu seorang pejuang dalam medan perang adalah tanda akan lemahnya kekuatan untuk dapat memenangkan peperangan..( Subhanallah, teringatlah kita akan perjuangan para mujahidin di beberapa tempat jihad Islam yang menceritakan jarangnya mereka menyantap makanan yang ‘layak’ tapi sekedar mengganjal perut saja , sementara apa yang mereka perjuangkan sungguh berat dan sejatinya memerlukan banyak ‘asupan gizi, tapi mereka membuang jauh ingatan nya kepada minuman dingin menyegarkan dan makanan hangat berselera .. )
Salah satu yang ada dalam benak para pejuang adalah secepatnya menyingkirkan semua rintangan yang dihadapinya dalam waktu yang sesingkatya dan tidak menunggu-nunggu datangya hari esok. Tidak salah kalau syahid dalam medan jihad adalah satu buah amal terbaik ..
Menunda pekerjaan sejatinya tidak akan bermanfaat apapun kecuali hanya akan memperpanjang umurnya dalam kejelekan dan memperpendek umur dalam menjalan kan kebaikan di dunia ini. Mari kita cermati perjalanan nasib manusia yang telah ditetapkan Allah berikut ini :
“ Pada hari ketika tiap diri mendapati segala kebaikan dihadapkan (kehadapannya) begitu pula kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu masa yang jauh dan Allah memperingatkan kamu terhadap diei (siksa)Nya. Dan Allah sangat penyayang kepada hamba-hambaNYa…Q.S. Ali Imran :30.
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya …QS Al Qiyamah : 13
Dalam sebuah hadits disebutkan :“ Dua nikmat Allah yang kebanyakan manusia sering lalai di dalamnya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang)…HR. Al Bukhari
Wallahu’alam..
Ayo Sahabat bergegas jika tidak ingin setan mengganduli kaki kita dalam beramal.
Semoga akitivitas kita hari ini bernilai ibadah disisiNYa. – Muhammad Al Ghazali
Menunda-menunda pekerjaan merupakan bentuk tipu daya hawa nafsu terhadap jiwa yang lemah dan Azzam (tekad) yang rendah. Karena barang siapa yang tidak mampu menguasai hari ini, maka ia tidak akan dapat memiliki masa depannya.
Biasanya sikap menunda-nunda pekerjaan berangkat dari adanya pikiran usang yang harus segera dijauhkan sejauh-jauhnya dan adanya keserakahan hawa nafsu yang harus disingkirkan dan tidak boleh didiamkan oleh setiap muslim. Terlebih jika dia seoerang pejuang di medan fisik, maka besarnya hawa nafsu seorang pejuang dalam medan perang adalah tanda akan lemahnya kekuatan untuk dapat memenangkan peperangan..( Subhanallah, teringatlah kita akan perjuangan para mujahidin di beberapa tempat jihad Islam yang menceritakan jarangnya mereka menyantap makanan yang ‘layak’ tapi sekedar mengganjal perut saja , sementara apa yang mereka perjuangkan sungguh berat dan sejatinya memerlukan banyak ‘asupan gizi, tapi mereka membuang jauh ingatan nya kepada minuman dingin menyegarkan dan makanan hangat berselera .. )
Salah satu yang ada dalam benak para pejuang adalah secepatnya menyingkirkan semua rintangan yang dihadapinya dalam waktu yang sesingkatya dan tidak menunggu-nunggu datangya hari esok. Tidak salah kalau syahid dalam medan jihad adalah satu buah amal terbaik ..
Menunda pekerjaan sejatinya tidak akan bermanfaat apapun kecuali hanya akan memperpanjang umurnya dalam kejelekan dan memperpendek umur dalam menjalan kan kebaikan di dunia ini. Mari kita cermati perjalanan nasib manusia yang telah ditetapkan Allah berikut ini :
“ Pada hari ketika tiap diri mendapati segala kebaikan dihadapkan (kehadapannya) begitu pula kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu masa yang jauh dan Allah memperingatkan kamu terhadap diei (siksa)Nya. Dan Allah sangat penyayang kepada hamba-hambaNYa…Q.S. Ali Imran :30.
Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya …QS Al Qiyamah : 13
Dalam sebuah hadits disebutkan :“ Dua nikmat Allah yang kebanyakan manusia sering lalai di dalamnya : kesehatan dan kesempatan (waktu luang)…HR. Al Bukhari
Wallahu’alam..
Ayo Sahabat bergegas jika tidak ingin setan mengganduli kaki kita dalam beramal.
Semoga akitivitas kita hari ini bernilai ibadah disisiNYa. – Muhammad Al Ghazali
Fakta Unik Mengenai Azan
Setiap hari suara adzan selalu berkumandang, terlebih bagi negara yang mayoritas umatnya beragama islam. Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik.
1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat
Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat.
Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.
2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan
Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.
Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.
3. Perintah adzan datang melalui mimpi
Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.
Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.
4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.
5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.
Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!
6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.
Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.
Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.
Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.
Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.
Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga kiamat terjadi. Subahanallah.
Sumber: Fakta Unik Mengenai Adzan
SEBAGIAN KENIKMATAN DI SURGA
Makanan dan Minuman di Surga
Imam Ahmad berkata : Telah menceritakan kepada kami Miskin bin Abdul Aziz dari ‘Asy’asy Adh-Dharir dari Sahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya penghuni Surga yang paling rendah adalah orang yang memiliki tujuh tingkatan dan tigaratus pelayan yang mendatanginya setiap pagi dan sore dengan membawa tiga ratus piring yang terbuat dari emas dengan berisi makanan. Bagian awal dan akhirnya sama lezatnya. Mereka membawa pula tigaratus bejana yang memiliki warna yang berbeda-beda. Bagian awal dan akhirnya sama lezatnya.”
“Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim. (Yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.” (Qs.Al Muthoffiffin : 27 – 28)
Pakaian dan perhiasan di Surga
“Mereka memaikai pakaian sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Qs. AL Insaan : 21)
Diriwwayatkan oleh Harmalah dari Ibnu Wahb dari Umar, bahwasanya Darraj (Abu Sammah) menceritakan kepadanya dari Abu Haitsam dari Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallu ‘Alaihi wa Sallam: “Sesungguhnya seseorang di Surga akan bertelekan selama tujuh puluh tahun sebelum ia bergerak. Lalu istrinya datang kepadanya dan menepuk bahunya, iapun memandangi istrinya dan tampak olehnya mukanya di dahi istrinya lebih jelas daripada cermin. Dan sesungguhnya mutiara yang paling kecil yang a dan ia pun menjawab salam salam itu seraya bertanya : Siapakah anda? Istrinya menjawab: “Akulah tambahan.” Dan sesungguhnya istrinya itu memakai tujuhpuluh pakaian, dan pakaian yangdipakai istrinya dapat menerangi apa yang ada di antara timur dan barat. Lalu istrinya menyalaminy paling rendah sama seperti kaca , pandanagannya menembus hingga ia dapat melihat sum-sum istrinya itu dari balik pakaiannya. Dia memakai pula mahkota. Dan mutiara yang paling kecil pada mahkota itu dapat menerangi apa yang ada diantara timur dan barat.”
Wanita Di Surga
Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata : telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Thariq dari Mis’adaah bin Ilyasa ‘ dari Sa’id bin Abu ‘Arubah dari Qatadah dari Sa’id bin Musayyab dari Aisyah Radhiyallahu anha, bahwasanya Rasulullah didatangi oleh nenek dari kaum Anshar seraya berkata : “ Wahai Rasulullah, doakanlah aku agar masuk Surga. Maka Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Surga tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Setelah itu Rasulullah pergi untuk menunaikan shalat, lalu Beliau pergi ke tempat ‘Aisyah . Maka ‘Aisyah berkata : Wanita tadi telah menemukan kesusahan akibat perkataanmu. Rasulullah bersabda : “Demikianlah keadaanya, sesungguhnya apabila Allah memasukkan mereka ke dalam surga, niscaya akan diubah menjadi perawan.”
“Dan di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang bermata jeli. Laksana mutiara yang tersimpan baik.”(Qs. Al Waaqi’ah : 22-23)
“Sesungguhnya kami menciptakan mereka(bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.”(Qs. Al Waaqi’ah :35-38). Yakni Allah menjadikan mereka setelah tua renta saat didunia, di Surga kembali muda serta perawan, dicintai oleh suami-suami mereka, dan usia mereka sebaya dengan golongan kanan itu.
Hubungan Biologis di Surga
Bazar berkata : telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ma’mar dari Abu Abdurrahman bin Yazid dari Abdurrahman bin Ziyad dari Ammarah bin Rasyid dari Abu Hurairah r.a, beliau berkata : Rasulullah ditanya : “Apakah para penghuni Surga melakukan hubungan seksual dengan isteri-isteri mereka ? Rasulullah menjawab : “Benar, mereka melakukannya dengan alat kelamin yang tak pernah kendur dan syahwat yang tak pernah berhenti.” Dalam hadist lain disebutkan : “Seorang mukmin di surga akan diberi kekuatan seratus orang” dan sesungguhnya penghuni surga apabila selesai melakukan hubungan suami istri, maka istri-istri mereka kembali perawan.
Penghuni Surga memandangi wajah Allah Subhana wata’ala
Muhammad bin Yazid bin Majah berkata di dalam kitabnya ‘kitab sunnah” : telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib dari Abu Hashim Al Ibadani dari Al Fadhl Ar-Ruqasyi dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah ra. Bahwasanya Rasulullah bersabda : “Disaat penghuni Surga asyik merasakan kenikmatan yang mereka dapatkan, tiba-tiba muncul cahaya, mereka mengangkat muka-muka mereka, ternyata Allah SWT telah menampakkan wajah-Nya dengan Rahmat-Nya dari arah atas mereka. Allah SWT berfirman : “Salam atas kamu wahai penghuni Surga.” Lalu beliau bersabda : “Yang demikian itulah makna firman Allah SWT: “(Kepada mereka dikatakan ) salam, sebagai ucapan salam dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Qs.Yaasiin(36) : 58)
Penghuni surga juga tidak tidur karena tidak ada kelelahan di dalam Surga.
Kuda di Surga
Imam Tirmidzi berkata : telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman dari Ashim bin Ali Mas’udi dari Uqbah bin Al Qamah bin Khadiij dari Sulaiman bin Abu Buraidah dari bapaknya bahwasanya Rasulullah, apakah di Surga ada kuda? Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya jika engkau dimasukkan ke Surga olehAllah, maka setiap kali engkau ingin menggunakan kuda maka engkau akan menggunakan kuda dari yakut yang merah yang akan menerbangkanmu ke mana engkau sukai.” Laki-laki itu berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku adalah orang yang sangat menyenangi kuda, maka apakah di Surga ada kuda?” Rasulullah bersabda: “Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya di dalam surga ada kuda dan onta tanpa pemilik, berjalan di sela-sela daun di Surga, penghuni surga mempergunakannya untuk saling mengunjungi ke mana saja mereka kehendaki.”(Lpat)
Subscribe to:
Posts (Atom)